5 Polisi Diperiksa Terkait Tindakan Fisik ke Pengendara di Manokwari

Kapolres Manokwari AKBP Parisian Herman Gultom S.IK. (Istimewa)

MANOKWARI – Seksi Profesi dan Pengamanan (Propam) Polres Manokwari, memeriksa lima oknum Polisi. Mereka diduga terlibat tindakan keras terhadap Gery Simbiak saat operasi balap liar Minggu (15/5) malam di Jalan Trikora Wosi Manokwari.

Kapolres Manokwari AKBP Parasian H. Gultom menyebut tindakan kekerasan berawal saat anggotanya hendak mengamankan pengendara yang diduga ugal-ugalan saat operasi berlangsung.

Menurut dia pengendara yang dimaksud diduga ugal-ugalan dan tidak menggunakan helm, melawan arus dan menggunakan knalpot bising (racing). Saat hendak diamankan, korban tetap melaju untuk menghindari petugas.

“Tindakan korban ini dilakukan beberapa kali saat hendak dihentikan petugas. Secara refleks, ada anggota yang menggunakan tindakan fisik terhadap korban saat itu,” terangnya, Selasa (17/5).

Usai kejadian, korban bersama sejumlah rekannya kembali mendatangi anggota yang tengah bertugas dan menanyakan siapa (anggota) yang melakukan pemukulan sebelumnya.

“Saat kembali korban di hadapan anggota polisi menanyakan siapa yang memukulnya, namun sambil mengeluarkan kalimat tidak pantas sembari membuka baju seolah menantang petugas,” tuturnya.

Kala itu lanjut Kapolres, rekan rekan korban mencoba melerai dan menghentikan namun korban tetap mengeluarkan kata kata yang tidak pantas kepada anggota. Akibatnya ada anggota yang melakukan tindakan pemukulan dan menendang korban secara spontan.

“Kejadian ini terekam oleh CCTV dan juga ada saksi yang melihat,” akunya lagi.

Selain memeriksa anggotanya, pihaknya kata Kapolres juga beritikad baik dengan mendatangi keluarga korban dan menyampaikan permohonan maaf atas insiden tersebut.

 “Kasus ini jadi perhatian khusus. Kita juga mendalami lagi insiden ini dengan meminta keterangan korban,” singkat kapolres.

Sebelumnya Gery Simbiak remaja 17 tahun diduga kuat dianiaya sejumlah oknum polisi saat operasi balap liar Minggu malam di Jalan Trikora Wosi Manokwari.

Ia mengalami beberapa luka lebam dan sempat mendapat perawatan intensif di RSUD Manokwari. Pihak keluarga juga telah menyatakan akan menuntut keadilan atas insiden ini. (DTM/NN)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!