Cara Unik Pegaf Sambut Hut ke 11 dan Hari Pahlawan, Jalan dan Lari Cepat ke Manokwari, Bupati Sampai di Finish

Bupati Pegaf, Yosias Saroy SH.,MH didampingi isteri dan anaknya saat memimpin jalan santai, lari cepat dari Distrik Ullong, ke Distrik Warmare Kabupaten Manokwari.

PEGAF – Pemerintah Kabupaten Pegunung Arfak (Pegaf) memilih cara unik untuk menyongsong hut yang ke-11 yang juga sekaligus memperingati hari pahlawan. Cara unik itu dengan gelaran jalan santai, jalan cepat dan lari cepat sepanjang 60 KM, Jumat (10/11/2023) pagi tadi. Kegiatan itu diikuti Forkopimda, TNI, Polri hingga masyarakat.

Kegiatan yang dipimpin Bupati Kabupaten Pegaf, Yosias Saroy SH.,MH itu mengambil star di halaman kantor KNPI di Distrik Ullong Kabupaten Pegaf dan Finish di Kampung Snaimboi, Distrik Warmare Kabupaten Manokwari. Tak hanya memimpin di jalur star, Bupati juga tiba di tempat finish dengan waktu sekira 10 jam berjalan kaki.

Geografis Kabupaten Pegaf yang menanjak, turunan dengan tikungan tajam dan banyak jalur kali serta suhu 6-12 drajat dikelilingi kabut, menjadikan kegiatan ini adalah hal yang mungkin tidak pernah dilaksanakan daerah lain.

Bupati Pegaf, Yosias Saroy SH.,MH (paling depan) saat melewati sungai di daerah Pegaf dalam jalan santai dan lari cepat menuju Distrik Warmare, Kabupaten Manokwari.

Bupati Pegaf, Yosias Saroy menyebut gelaran kegiatan itu sengaja dilaksanakan untuk mengingat masa dimana masyarakat di Kabupaten Pegaf sejak dulu melakukan perjalanan dari Pegaf ke Manokwari maupun Kabupaten Manokwari Selatan tanpa menggunakan kendaraan, melainkan jalan kaki.

“Saya ingin kita semua mengenang zaman dimana saat SD, SMP, SMA kita hanya berjalan kaki dari Pegaf sampai Manokwari,” ujarnya.

Bupati menyebut, saat itu, kondisi Pegaf tidak semudah saat ini dimana sudah banyak ruas jalan yang mudah dilalui.

“Dulu saja kita bisa disaat jalanan tanpa aspal, banyak akar kayu, gunung tinggi, kali licin, dan bahkan suhu saat itu lebih dingin dibanding saat ini,” terangnya.

“Saya ingin, kita semua mengenang kembali saat masih bersama orang tua kita dulu. Agar kita tahu, rasakan dan hayati betapa susahnya hidup dizaman itu,” tambahnya.

(DTM/NN)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!