WASIOR – Pedagang Pasar Iriati Wasior membeberkan keluh kesah mereka kepada Bupati Teluk Wondama Hendrik Mambor. Pertemuan Kamis (24/3) sore itu merupakan tindak lanjut aksi pedagang yang sebelumnya berjualan di jalan raya.
Pedagang mengeluhkan beberapa hal yang diyakini sebagai penyebab dari hasil dagangan mereka yang tak laku dalam sebulan terakhir.
Mereka meminta dinas terkait segera menindak tegas beberapa pedagang dari Nabire yang menjual sayur mayur dan cabai. Kehadiran penjual bermobil pickup dari luar dianggap mengganggu hasil jualan mereka.
“Kami minta bapa bupati segera hentikan mobil itu. ‘Kalo’ bawa jualan seperti sayur kangkung dan daun singkong, di sini juga ada,” ujar salah satu pedagang.
Mereka tidak mempersoalkan jika pedagang asal Nabire provinsi Papua itu menjajakan dagangan yang tidak terdapat di Wasior, semisal sayur Kol atau bahkan Jeruk.
Selain itu mereka juga meminta dibentuk sebuah tim gabungan, didalamnya Disperindagkop dan juga pihak distrik untuk mengecek pedagang dan kios di kota tersebut.
Pasalnya kios sepanjang kota Wasior pada umumnya memiliki izin menjual sembako, tetapi nyatanya ikut menjual sayur mayur sejenis.
Para pedagang menginginkan sayur mayur sejenis dan juga kelapa parut hanya dijual di pasar, bukan di kios seperti yang terjadi selama ini.
Bupati Hendrik Mambor menjawab aspirasi pedagang, salah satunya menyebut jalan lingkar Pasar Iriati akan segera diaspal dalam waktu dekat. Sementara untuk hal lainnya akan menugaskan Kepala Disperindagkop.
“Kami juga berencana membangun pasar tingkat agar ke depan nanti pedagang semua bisa diakomodir, berjualan dengan nyaman dan banyak pengunjung,” singkat bupati.
Pertemuan di kediaman bupati itu ikut dihadiri Kapolres Teluk Wondama, Kadis Perindagkop dan juga Kepala Distrik Wasior Alex Marani. (red/nn)