MANOKWARI – Direktur RSUP Papua Barat di Manokwari, dr. Arnoldus Tiniap, M.Epid beberkan alasan dibalik penonaktifan dua dokter spesialis bedah.
“Benar, sejak kemarin dua dokter bedah dinonaktifkan karena ada persoalan,” tulisnya via pesan singkat, Minggu (14/5/2023).
Menurut dia kedua dokter itu melakukan transaksi pembayaran biaya di dalam ruang operasi. Dan, hal itu menurut aduan sejumlah orang yang diketahui sebagai keluarga pasien.
“Kami tak asal memberhentikan, tetapi ini juga atas hasil pemeriksaan dari Badan Inspektorat,” tulisnya lagi.
Sementara dokter bedah yang disiapkan sebagai pengganti, diupayakan secepatnya. Diperkirakan Bru hadir dua hingga tiga minggu ke depan karena berasal dari luar daerah.
Penanganan pasien kritis, diakui dr. Arnold sedang diupayakan penanganan lebih lanjut. Ia sudah bagian pelayanan untuk membangun komunikasi dengan dokter bedah RSAL Manokwari.
Seperti dirilis sebelumnya pasien kritis terlantar akibat tak ada dokter bedah di RSUP Papua Barat. Diketahui empat pasien kritis dirawat di ruang bedah, diantaranya luka bakar, infeksi dalam, pendarahan otak dan patah tulang.
(RED/NN)