MANOKWARI – Dominggus Mandacan menepis anggapan pembagian sembako oleh pemerintah provinsi Papua Barat sebagai pencitraan menuju Pemilu serentak 2024. Menurutnya lebih baik bekerja dan hasilnya dirasakan masyarakat dari pada berkoar di media massa.
“Rakyat yang merasakan. Tentu pandangan politik berbeda dengan pandangan birokrat. Saya merasa bekerja sesuai dengan aturan dan tanggungjawab,” bebernya, Jumat (20/8) di Manokwari.
“Sembako untuk warga sesuai kondisi saat ini dalam situasi pandemi COVID-19. Itu sebagai bentuk kepedulian pemerintah kepada masyarakat yang terdampak,” ujarnya lagi.
Dicontohkan program Jaringan Pengaman Sosial (JPS) yang didalamnya terdapat beberapa kegiatan, salah satunya pemberian sembako kepada warga terdampak COVID-19 dengan menggandeng lembaga keagamaan untuk penyaluran.
Begitu juga dengan bantuan Rp.1 Juta untuk pelajar yang ditransfer ke rekening sebagai pengganti sembako. Kepedulian ini juga dilakukan berbagai pihak misalnya partai politik, perusahaan, perorangan dan semua yang merasa berkelebihan.
“Presiden kita juga melakukan kegiatan serupa, membagikan sembako kepada warga terdampak COVID-19,” singkatkatnya. (red/nn)