MANOKWARI – Pertemuan sekaligus ikrar para pemuda 94 tahun silam, 28 Oktober 1928, dikenang sebagai Hari Sumpah Pemuda, Itu menjadi tauladan, pelajaran sekaligus inspirasi untuk para kaum muda saat ini.
Sumpah Pemuda mengajarkan bagaimana bersikap terhadap perbedaan suku, agama, ras dan kultur serta berbagai kepentingan menjadi kekuatan.
“Pilihan pemuda saat itu adalah membangun visi dan misi menuju kemerdekaan,” demikian sambutan Menteri Pemuda dan Olahraga RI Zaenudin Amali saat peringatan Hari Sumpah Pemuda ke-94 di Jakarta, Jumat (28/10).
Sekda Papua Barat Dr. Nataniel Dominggus Mandacan, M.Si pada upacara Hari Sumpah Pemuda ke-94 di kantor Gubernur Provinsi Papua Barat, mengatakan peran pemuda hingga kemerdekaan Indonesia masuk catatan emas sejarah.
Menurutnya, peringatan Hari Sumpah Pemuda sangatlah penting karena selalu ada ancaman terhadap cita-cita negara Indonesia. Bersatu Bangun Bangsa menjadi tema peringatan Sumpah Pemuda, dengan pesan peraturan dan ketangguhan untuk membangun peradaban Indonesia yang unggul.
“Pemuda akan menjadi tokoh dengan peran di masa mendatang. Apa yang dilakukan sekarang menjadi penentu kemajuan bangsa, persatuan dan keberagaman menjadi kekuatan menuju visi Indonesia Emas 2045,” terangnya lagi.
Pemuda dengan capaian prestasi Nasional dan Internasional saat ini menimbulkan optimisme yang cukup tinggi. Hal ini menjadi modal untuk membangun keunggulan Indonesia, namun juga menghadapi ancaman pengangguran dan keterpurukan dalam tindakan destruktif.
Upaya pemberdayaan dan pengembangan pemuda kreatif, inovatif, kolaboratif dan mandiri dengan karakter mulia bertujuan untuk mengantisipasi gangguan dan situasi tak menguntungkan.
“Kerja kolaboratif perlu dikembangkan, karena membangun pemuda tidak bisa dilakukan secara sendiri atau parsial. Pembangunan kepemudaan butuh orkestrasi dan sinkronisasi,” kata Sekda.
Dengan demikian, momentum Sumpah Pemuda sebagai peringatan yang tepat untuk meningkatkan semangat kebersamaan untuk membangun bangsa. (ELS/NN)