MANOKWARI – Kapolresta Manokwari Kombes Rivadin Benny Simangunsong menyiapkan sebuah konsep untuk meredam aksi palang yang seakan menjadi kebiasaan.
Menurut dia, aksi palang-memalang bukan merupakan budaya orang Papua. Hanya saja sering salah dimanfaatkan untuk kepentingan segelintir oknum atau kelompok tertentu.
“Saya sudah berkoordinasi dengan kepala suku besar Arfak, bupati Manokwari dan para tokoh adat. Bagaimana kita sikapi hal ini,” bebernya, Kamis (16/3/2023) di Manokwari.
Ia mengaku sedang menyiapkan konsep yang akan dipaparkan saat pertemuan bersama seluruh tokoh masyarakat dan tokoh adat. Dalam kesempatan itu juga dipaparkan besar kerugian akibat pemalangan sebuah fasilitas publik.
“Kalau sudah ada kesepakatan dalam MoU, kita akan buka paksa palang di tempat umum,” tegasnya.
Ia membeberkan beberapa aksi palang sebelumnya di Manokwari, telah dibuka paksa dengan dibackup personil Polda Papua Barat, Brimob dan juga TNI.
“Ini jadi atensi. Pak kapolda perintahkan tak boleh ada aksi palang di Manokwari,” tutupnya.
(RED/NN)