MANOKWARI – Kabupaten Pegunungan Arfak (Pegaf), Papua Barat, memiliki sumber air yang bisa memenuhi kebutuhan penerangan, pertanian dan air bersih.
Dua sumber utamanya Danau Anggi Gida (laki-laki) dan Anggi Gidi (perempuan). Kemudian ada kali Testega dan Didohu.
“Saya baru dua kali ke Pegaf. Kenapa kita tidak manfaatkan air menjadi energi sendiri?,” cetus Pj Gubernur Papua Barat Komjen Pol (purn) Paulus Waterpauw saat peresmian Jembatan Demaisi Distrik Menyambouw belum lama ini.
Jenderal Bintang Tiga (purn) Polisi ini, akan melobi Kementerian ESDM untuk memaksimalkan potensi air melimpah tersebut.
Pemerintah setempat diminta mendata wilayah dengan sumber air terbanyak.
“Negara lewat pemerintah bermimpi menerangi lembah dan pegunungan. Saya hadir di sini untuk itu, pejabat lain pun demikian. Pesan saya, jaga dan rawat alam dengan baik,” tuturnya.
Belajar dari China
Waterpauw pernah melihat langsung bagaimana masyarakat di China, memaksimalkan sumber air.
Ia pergi ke negeri Tirai Bambu tersebut bersama Menteri ESDM saat itu, Luhut Binsar Pandjaitan. Mereka melihat dari dekat bendungan air pada sejumlah provinsi di China.
“Rata-rata di sana memiliki bendungan dan bagaimana masyarakat memanfaatkan sumber energi untuk kehidupan. Sekarang harus memulainya di Pegaf,” sebutnya.
Bendungan air nantinya juga untuk memenuhi kebutuhan air bersih serta menopang lahan pertanian.
Sebuah penelitian akan mengawali rencana itu, terutama untuk mendapat besaran volume pasokan air Danau Anggi.
Menurut dia, aliran danau juga bermanfaat tak hanya untuk Pegaf, tapi juga hingga dataran Prafi Kabupaten Manokwari.
“Nanti tinggal bagaimana kita arahkan usulan ini ke pemerintah pusat. Pegaf punya potensi untuk menjadi pemasok sumber daya energi listrik,” kata Waterpauw.
Mantan Kabaintelkam Polri ini sangat yakin potensi sumber daya air di Pegaf. Dengan demikian, program Papua Terang nantinya bukan sekedar angan-angan belaka.
Waterpauw juga mengatakan rencana itu bisa membuat Pegaf, bangkit dan sejajar dengan daerah lain yang memenuhi kebutuhan listrik secara mandiri.
Ketua DPR Papua Barat Origenes Wonggor, menyambut baik rencana itu. Ia mengklaim banyak wilayah di Pegaf, yang masih sulit mendapat penerangan (listrik).
“Sumber air melimpah tapi masyarakat masih mengandalkan genset untuk penerangan,” bebernya.
Putra asli Pegaf ini mendukung dan yakin beberapa kali besar di sana menopang sumber air selain dua danau Anggi.
“Kali Didohu dan Meidodga yang tembus ke Kabupaten Teluk Bintuni,” singkatnya.
(ELS/NN)