Kasus Stunting di Manokwari Selatan, Turun ke 16 persen

Plt Kepala Bapenda Papua Barat, M Bachri Yasin.

MANOKWARI – Intervensi terhadap kasus stuting dan penanganannya gencar dilakukan di sejumlah daerah di Papua Barat. Salah satunya di Kabupaten Manokwari Selatan (Mansel) yang penurunannya cukup signifikan.

Penanggungjawab Satgas Penanganan Stunting Kabupaten Mansel, M Bachri Yasin, mengatakan, sampai dengan 30 September 2023 , intervensi dari pemberlakukan anak asuh stunting di Mansel mencapai 20 orang.

“Penurunannya signifikan, sekira 30 persen ke 16 persen. Ini prestasi dan kinerja dari program program yang diarahkan langsung kepada masing masing daerah,” ujarnya, Senin kemarin.

Kata dia, keberhasilan penanganan stunting selama ini berkat berbagai program yang dilaksanakan bersama, seperti anak asuh, pemberian makanan tambahan, penanganan langsung oleh tim enumerator dan sejumlah program intevensi lainnya.

“Di Mansel, kami laksanakan pemberian makanan tambahan. Ada juga dapur stunting. Saya juga memberikan bantuan susu untuk mendongkrak gizi mereka. Hal yang sama juga dilakukan oleh pimpinan OPD lain yang juga diberikan tangung jawab,” terangnya.

Menurutnya, Bupati Masel juga turur mengintervensi penanganan stunting di daerahnya dalam berbagai bentuk program bantuan langsung.

Penanganan ini kata dia, tidak berhenti meski kasua stunting sudah tidak ditemui lagi. Apalagi untuk penanganan ibu hamil di 1000 hari pertama.

“Ini akan menjadi program yang akan terus kami lakukan dalam bentuk pendampingan. Pemkab Mansel juga sudah menyiapkan program program untuk penanganan stunting di sisa 3 bulan terakhir dengan pendekatan langsung,” tambahnya.

(RED/NN)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!