MANOKWARI – Dr Lazarus indouw, S.P., MM, putra Arfak pertama penyandang gelar Doktor di Universitas Papua (UNIPA) Manokwari, mengajak generasi muda untuk tak takut mengejar mimpi.
Mimpi itu, sebut dia bisa diwujudkan dengan ilmu pengetahuan yang tentunya tak memandang batas usia seseorang.
“Generasi muda jangan kalah dengan kita yang sudah usia senja,” bukanya usai Sidang Ujian Terbuka Promosi Doktor Pascasarjana UNIPA, Jumat (12/7/2024).
Program doktor Pascasarjana UNIPA telah menghasilkan banyak lulusan, salah satunya Lazarus yang juga sebagai penguji untuk para promevendus.
“Saya bersyukur karena program doktor di UNIPA yang artinya kita tak harus jauh-jauh ke luar. Ngapain ke luar kalau ada yang dekat,” terangnya yang juga sebagai Kadis Sosial Papua Barat.
“Karena dekat dengan tmpat kita kerja sehingga tak perlu jauh-jauh. Yang kita kejar itu legalitas dari proses pendidikan. Bukan hanya ijazah dan gelar tapi prosesnya seperti apa, mulai di mana, singgah di mana dan ujungnya di mana,” ujarnya lagi.
Ia mengaku sudah empat kali menjadi penguji untuk calon doktor, termasuk Derek Ampnir, yang baru saja menyandang gelar tersebut.
Saat ini sudah 9 ASN pemprov Papua Barat bergelar doktor. Ia berharap jumlah itu bertambah, terutama para alumni UNIPA yang mengabdi di pemerintahan.
Lazarus bangga dengan capaiannya dan berharap kelak lebih banyak anak Papua bergelar doktor lulusan Pascasarjana UNIPA.
Sinergitas pemerintah dengan perguruan tinggi harus ditingkatkan untuk melahirkan SDM handal untuk bidang pemerintahan, politik dan ekonomi.
Pandangan yang sama datang dari Agustinus Warbaal, alumni UNIPA yang juga Plt. Kadis Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Papua Barat.
Ia mengaku kerinduan itu diwujudkan berkat andil para Rektor UNIPA terdahulu seperti alm. Frans Wanggai (rektor pertama), Suriel Mofu juga Jacob Manusaway.
“UNIPA banyak mencetak SDM. Saya mulai D3 di sini, ke Uncen Jayapura dan tempuh S2 di sini. Sekarang sedang penelitian untuk S3,” akunya.
(ELS/NN)