MANOKWARI – Laporan kecelakaan merenggut nyawa manusia di jalur penambangan Emas ilegal kali Wariori Distrik Masni Kabupaten Manokwari, masih tinggi. Setidaknya, Kantor Pencairan dan Pertolongan Manokwari menerima sekira 6 laporan kondisi membahayakan nyawa manusia di lokasi itu tahun 2021.
“Tahun ini kita belum merampungkan data, namun tahun lalu sekira 6 laporan yang kami terima. Dan itu berakhir dengan korban meninggal dunia,” ujar Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Manokwari Monce Brury, Rabu (18/5).
Kata dia, potensi kecelakaan di kali Wariori cukup tinggi lantaran arus kali yang deras. Di satu sisi, pejasa transportasi air masih mengabaikan pentingnya penggunaan alat keselamatan diri seperti life jacket.
“Jaket pelampung sangat penting dan wajib disiapkan pejasa perahu. Ini untuk mengurangi potenai bahaya saat terjadi kecelakaan,” tuturnya.
Diketahui, Kali Wariori menjadi titik utama menuju lokasi penambangan selain menggunakan jasa udara (helikopter) maupun menggunakan jalur darat (eksavator) menyusuri sisi darat kali ke lokasi penambangan.
Arus deras yang cukup ekstrim ditambah bebatuan, kedangkalan yang tak bisa diprediksi serta air yang berwarna coklat membuat kali ini kerap memakan korban jiwa.
Catatan media ini, setiap insiden kecelakaan di ruas kali itu kerap berakhir dengan korban jiwa. Mereka (korban) rata rata adalah kelompok penambang emas ilegal baik yang turun dari lokasi penambangan maupun hendak naik ke lokasi penambangan. (DTM/NN)