MANOKWARI – Aliansi Masyarakat Adat Peduli Papua Barat, menyatakan sikap mendukung Obeth Ariks Ayok Rumbruren masuk daftar pencalonan anggota DPR RI Daerah Pemilihan (Dapil) Papua Barat.
Mereka membawa sejumlah pamflet di Sekretariat Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Papua Barat, Rabu (19/7/2023) siang.
Ketua Aliansi Masyarakat Adat Peduli Papua Barat Petrus Makbon menegaskan dukungan untuk Obeth Ayok, bukan tanpa alasan.
“Kita semua tahu dan jangan lupakan sejarah. Obeth Ayok sebagai orang tua kami, dan layak masuk daftar pencalonan,” ujarnya.
Mereka menolak Harvey Malaiholo sebagai calon anggota DPR RI karena bukan orang asli Papua sesuai Otonomi Khusus (Otsus).
Harvey diklaim tidak berkontribusi dalam pembentukan provinsi Irian Jaya Barat yang kini bernama Papua Barat. Yang bersangkutan lebih pantas mencalonkan diri di wilayahnya.
“Dukungan masyarakat Arfak dan masyarakat Nusantara, semua mendukung Obeth Ayok masuk sebagai calon nomor satu PDIP dapil Papua Barat,” tegasnya.
Obeth Ayok disebut merupakan tokoh reformasi dan pemersatu semua suku yang mendiami Manokwari. Mereka berkomitmen mendukung pencalonan Obeth Ayok yang harus mendapat nomor urut 1.
Ketua DPD PDIP Papua Barat Markus Waran mengaku akan meneruskan aspirasi ini kepada Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.
“Obeth Ayok masuk sebagai daftar calon dari Manokwari, namanya sudah terakomodir menemani Mathias Mairuma dan Mervin Komber, dua calon dari Selatan,” aku Waran.
Ia memastikan masalah nama pencalonan sudah clear dan saatnya membawa aspirasi masyarakat Papua Barat ke DPP PDIP di Jakarta.
“Besok saya berangkat ke Jakarta membawa aspirasi. Kewenangan kami 30 persen, sisanya 70 persen ditentukan DPP. Saya sudah komunikasi dengan Sekjen,” bebernya.
Sebelumnya berhembus kabar jika Harvey Malaiholo masuk dalam tiga daftar pencalonan anggota DPR RI Dapil Papua Barat. Dalam daftar itu tak ada nama Obeth Ariks Ayok.
Harvey kini tercatat sebagai anggota DPR RI Dapil Papua Barat, menggantikan almarhum Djimmy Demianus Ijie.
(RED/NN)