MANOKWARI – Pemprov Papua Barat, segera membentuk tim untuk mengantisipasi kerawanan pangan dan juga memperluas area pertanian. Langkah ini sejalan dengan instruksi pusat terkait kondisi kekeringan dampak Gorila El Nino.
Penjabat Gubernur Papua Barat Ali Baham Temongmere mengatakan kunci akuratnya adalah membentuk tim melalui peraturan gubernur.
“Tim ini melibatkan banyak pihak, bagaimana menggerakkan program. Pemerintah daerah juga TNI dan Polri sebagai penggerak,” ujarnya saat rapat koordinasi antisipasi rawan pangan di kantor gubernur, Selasa (19/3/2024).
Untuk penanganan, tim diminta mengutamakan hal penting, konsultasi dan transisi program waktu berjalan sesuai alokasi anggaran.
Semua daerah diminta memantapkan ketahanan pangan lokal dengan mengoptimalkan program OPD sesuai instruksi gubernur.
“Kalau butuh anggaran darurat penanganan rawan pangan, kita minta petunjuk Mendagri dan kementerian keuangan. Waktu yang cukup singkat dengan target panen tiga bulan dari sekarang,” terangnya.
Pj Gub juga menyebut sejumlah daerah yang ditanami jagung sebelumnya di kabupaten Kaimana dan Teluk Bintuni. Ia minta bupati setempat melaporkan hasilnya.
“Itu bukan sekedar seremonial. Itu juga bukan untuk saya jadikan laporan tiga bulanan ke pusat, tolong serius. Yang sudah ditanami cek kembali, apakah setelah panen ada ditanam bibit kembali,” pintanya.
Belum lama ini Wakil Menteri Pertanian pernah melakukan panen padi di Oransbari kabupaten Manokwari Selatan. Selain panen juga diserahkan bantuan pupuk, peralatan hingga bibit
Ditambahkan program ini juga terkait pengairan dan pupuk bersubsidi yang harus disiapkan sebaik mungkin.
“Yang penting dikelola sebaik mungkin. Ini kerja sinergitas dan kolaborasi, mari jalan sama-sama,” singkatnya.
(ELS/NN)