MANOKWARI – Kontingen Pesta Paduan Suara Gerejani (Pesparani) Katolik Papua Barat, mengikuti 12 mata lomba di Pesparani Nasional II di Kupang, provinsi Nusa Tenggara Timur, 28-31 Oktober 2022.
Lima mata lomba elektronik diantaranya Paduan Suara anak (Manokwari), Paduan Suara Remaja Gregorian (Manokwari), Paduan Suara Orang Muda Katolik-OMK campuran (Kota Sorong), Paduan Suara Dewasa Gregorian (Kota Sorong) dan Paduan Suara Wanita (Kaimana).
“Lima mata lomba kita rekam, kemudian kirim ke panitia untuk penilaian dan pengumuman di Kupang nanti,” ujar Ketua Lembaga Pembinaan dan Pengembangan Pesparani Katolik Daerah (LP3KD) Papua Barat Roberth K.R Hammar saat pelepasan kontingen Pesparani di kantor Gubernur Papua Barat, Senin (24/10).
Sementara 7 mata lomba tatap muka adalah Paduan Suara Dewasa campuran (Fakfak), Mazmur Anak (Kabupaten Sorong), Mazmur Remaja (Kota Sorong), Mazmur OMK (Kaimana), Mazmur Dewasa (Manokwari), Tutur Alkitab (Teluk Bintuni) dan Cerdas Cermat Alkitab Anak dan Remaja (Maybrat).
Kontingen Pesparani Papua Barat berjumlah 189 orang, 150 orang mengikuti lomba kategori non tatap muka dan sisanya 139 kategori lomba tatap muka.
“Dari 139 orang, hingga kini 66 orang yang sudah berangkat, sementara sisanya menunggu realisasi anggaran yang sudah kami ajukan. Sesuai rencana seluruhnya berangkat menuju Kupang tanggal 25 Oktober,” rincinya.
Akibat keterbatasan anggaran, panitia Pesparani Papua Barat, berharap biaya transportasi kontingen sementara ditanggulangi kabupaten/kota. Yang menyatakan siap adalah kontingen Teluk Bintuni, Kabupaten dan Kota Sorong, Fakfak serta Kaimana.
“Belum ada kepastian dari kontingen Maybrat yang berjumlah 8 orang plus pelatih dan pendamping, enam diantaranya peserta,” beber Hammar.
Diterangkan, anggaran yang diajukan untuk transportasi pergi-pulang (tiket), akomodasi dan uang saku peserta.
Staf Ahli Gubernur Bidang Ekonomi Pembangunan, Dr. Niko Tike mengaku masalah anggaran kontingen Pesparani Papua Barat, akan terjawab dalam waktu dekat.
“Semoga terjawab secepatnya, mungkin karena kurang koordinasi saja. Kita berharap Pesparani Papua Barat mencapai hasil sesuai harapan,” tuturnya.
“Saya sudah laporkan kepada Pj. Gubenur terkait hal ini, termasuk ibadah syukur untuk melepas kontingen yang dipimpin Pastor,” singkatnya. (ELS/NN)