MANOKWARI — Provinsi Papua Barat menjadi objek Studi Strategis Dalam Negeri (SSDN) untuk Program Pendidikan Singkat Akatan (PPSA) angkatan 24 yang digelar Lemhannas RI. Sebanyak 26 orang dengan
komposisi TNI, Polri, ASN dan non ASN menjadi peserta dalam program ini.
Sekretaris Utama Lemhannas RI, Komjen Pol Drs. Rudy Sufahriadi mengatakan, SSDN merupakan salah satu kegiatan utama pendidikan para pimpinan nasional. Selain pendidikan dalam kelas, para peserta akan mendapat pendidikan dilapangan.
“Kegiatan lapangan berupa kunjungan studi untuk mempelajari, memahami dan mengkaji potensi dan dan berbagai persoalan yang terjadi di daerah di tinjau dari Aspek ASTAGRATA yaitu geografi, demografi, sumber kekayaan alam, idiologi, politik, ekonomi, sosial budaya dan Hankam dari sudut pandang ketahanan nasional,” ujarnya.
Kata dia, beberapa tempat yang akan dikunjungi sebagai tempat studi diantaranya, Pulau Mansinam, Polda Papua Barat, Kodam XVIII Kasuari, DPR, dan beberapa tempat lainnya.
Melalui SSDN, para peserta PPSA 24 diharapkan memperoleh wawasan serta pengalaman yang lebih komperhensip, baik secara teoritis, maupu praktek, sadar akan nilai nilai kebangsaan, mengerti dan memahami krisis yang dihadapi di skala daerah maupun skala nasional dalam lingkup geopolitik dan memahami tata kelola pemerintahan.
Progem itu juga diharapkan dapat meningkatkan kualitas , kuantitas dan kapabilitas kepemimpinan yang menjadi salah satu syarat terwujudnya gestur pemimpin masa depan yang handal dan profesional.
Sementara itu, Penjabat Gubernur Papua Barat, Komjen Pol (Purn) Paulus Waterpauw mengapresiasi Lemhannas RI yang memilih Papua Barat sebagai objek studi.
“Hal hal yang berkaitan dengan ideologi, politik, sosial, budaya, semua itu akan digali di Papua Barat dan kemudian didiskusikan, untuk disimpulkan bahwa dari Papua Barat terori ini lah yang harus diangkat,” tambahnya.
(ELS/NN)