Penanganan Stunting Kaimana Belum Efektif, Dibayangi Data Kemiskinan Ekstrim Tinggi

Tim Percepatan Penanganan Stunting pada Bappeda dan Litbang Kabupaten Kaimana, Mohammad Daen Werfete.

KAIMANA – Penanganan stunting di Kabupaten Kaimana tampak belum efektif. Pasalnya, penanganan yang dilakukan saat ini masih di hilir, belum di hulu. Anggaran penanganan pun belum maksimal.

“Yang saat ini dilakukan adalah penanganan di hilirnya, sementara di hulunya harus segera ditangani. Agar, balita tersebut tidak masuk dalam kategori stunting. Hal ini perlu penanganan bersama oleh semua pihak dan stakeholder yang ada di daerah ini,”
ujar Tim Percepatan Penanganan Stunting pada Bappeda dan Litbang Kabupaten Kaimana, Mohammad Daen Werfete, saat dikonfirmasi di ruang kerjanya, Selasa (25/7/23).

Tak hanya itu, anggaran penanganan pun masih jadi kendala. Salah satu yang saat ini berjalan kata dia, adalah program bapa asuh bagi balita stunting melalui pemberian makanan tambahan melalui posyandu.

“Untuk penanganan di Kabupaten belum kita lakukan karena terbentur dengan ketersediaan anggaran. Program Bapa asuh sudah berjalan yakni dengan pemberian makanan tambahan di sejumlah posyandu di dalam Kota Kaimana selama 90 hari ke depan,” terangnya.

Dikatakan Daen, 32 kasus stunting di Kaimana berada di dalam Kota. Itu belum didata hingga ke kampung kampung. Disisi lain Keluarga Miskin Ekstrim di Kabupaten Kaimana terdata cukup banyak.

Dijelaskan Dean, berdasarkan data yang diperoleh, terdapat sebanyak 797 kepala keluarga dengan kategori miskin ektrim di Kaimana. Jumlah itu, tersebar di Distrik Kaimana sebanyak 296 KK, Arguni Atas 71 KK, Arguni Bawah 147 KK, Kambrauw 129 KK, Buruway 94 KK, Teluk Etna 34 KK.

“Distrik Yamor, hingga saat ini belum terdata. Bahkan, data ini belum secara menyeluruh diambil, karena hanya sebagian kecil saja yang kita dapatkan
797 kepala keluarga ini juga akan beresiko menyumbang angka stunting di Kabupaten Kaimana jika tidak segera dilakukan penanganan yang lebih optimal,” tandasnya.

(RLS/NN)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!