KAIMANA – Sebanyak 31 petugas farmasi di Kabupaten Kaimana Papua Barat, mengikuti kompetensi peningkatan pelayanan kesehatan kefarmasian termasuk awarness pengendalian dan resistensi antimikroba.
Kegiatan dua hari, 15 hingga 16 Juni 2022 digelar Balai POM Manokwari dengan maksud pelayanan kefarmasian berkompeten, terutama menyajikan obat sesuai prosedur.
“Betapa pentingnya pemahaman antimikroba resistensi seperti obat antibiotik yang harus dikendalikan, jika tidak bisa mengakibatkan resistensi pada tubuh kita,” ujar Kepala Balai POM Propinsi Papua Barat Musthofa Anwari, S.Si., A.Pt, Rabu (15/6).
Dijabarkan Antimikroba resistensi adalah perubahan bakteri, virus, jamur serta parasit dari waktu ke waktu dan tubuh tak lagi merespon obat-obatan. Akibatnya infeksi sulit diobati dan sangat beresiko menyebabkan kematian.
“Kami ambil sampel dan diuji di laboratorium dari meterkritis setiap obat maupun tangan. Hasilnya dilapor ke Badan POM Pusat,* bebernya.
Balai POM sambung dia juga melakukan pengawasan, penindakan atau penangkapan terkait kejahatan obat serta makanan.
“Harapan kami pelatihan ini berdampak pada meningkatnya kompetensi petugas farmasi yang kompeten dan menyiapkan obat sesuai standar aturan,” singkat Musthofa. (REN/NN)