MANOKWARI – Pendataan Registrasi Sosial Ekonomi (Regsosek) lima distrik di Kabupaten Maybrat, terkendala kondisi keamanan akibat ulah Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB).
Saat Talkshow Regsosek di Parovinsi Papua Barat, terungkap 5 distrik itu adalah Aifat Timur Jauh, Aifat Timur Tengah, Aifat Timur Selatan dan Aifat Selatan.
Ketua Tim Pendataan Regsosek BPS Papua Barat Ika Rusinta mengatakan kondisi keamanan sangat tidak memungkinkan untuk petugas lapangan.
“Salah satunya di Distrik Aifat Timur. TNI dan Polri sarankan petugas agar tidak masuk karena sangat tidak kondusif,” terangnya, Senin (14/11/2022) di Manokwari.
Kondisi Kamtibmas disesuaikan dengan SOP pendataan Force Major. Pertama, membangun komunikasi dengan Kepala kampung sebagai narahubung.
Kemudian mencari informasi berapa banyak warga dan daftar keluarga serta di mana domisili sementara waktu karena gangguan keamanan. Upaya itu juga dengan mengubungi kepala distrik setempat.
“Daftar keluarga saja tidak cukup karena harus mengisi quisoner. Caranya kita tanya kepala kampung tempat tinggal warganya saat ini di mana, Kita datangi,” paparnya.
Banyak warga 5 distrik menetap sementara di beberapa lokasi lain untuk sementara waktu. Misalnya, petugas pendataan langsung menjemput bola kala mengetahui warga tinggal sementara di Sorong atau Tambrauw.
Regsosek memang merupakan tugas negara untuk mendapatkan data yang akurat, tetapi tentu dengan tidak mengabaikan keselamatan dan hak hidup petugas.
“Kita sebagai penyelenggara wajib memastikan keselamatan dan penuhi hak petugas data. Meski tidak akses langsung, tetapi petugas mencari warga yang tersebar,” singkatnya.
Secara keseluruhan data Regsosek Papua Barat mencapai 85 persen atau 218.299 keluarga dari target 282.879 keluarga. Sementara untuk kabupaten Maybrat sudah 78 persen termasuk data 5 distrik yang terkendala gangguan keamanan. (RED/NN)