MANOKWARI – Pemprov Papua Barat, bersama pihak terkait menggelar pasar murah selama dua hari di Kampung Arowi, Distrik Manokwari Timur, Senin hingga Selasa, 24-25 Oktober 2022.
Satu paket barang kebutuhan pokok (Bapok) dijual Rp.100 ribu dengan empat komoditi, beras, gula, tepung masing-masing 1 kilogram dan minyak goreng 1 liter.
Penjabat Gubernur Papua Barat Komjen Pol (Purn) Drs. Paulus Waterpauw, M.Si menilai paket Bapok dari pasar murah tak lain untuk membantu pemenuhan kebutuhan ekonomi rumah tangga.
“Tapi masih kurang, kalau bisa beras, tepung, gula, minyak goreng dan ditambah telur agar paket bapok lengkap,” ujarnya.
Menurutnya pemerintah daerah tetap berupaya melihat kepentingan masyarakat terhadap kebutuhan Bapok, apalagi jelang hari raya Natal dan juga masalah pandemi COVID-19 yang belum berakhir.
Untuk menekan laju Inflasi, Pemprov Papua Barat menyiapkan 11.500 paket Bapok untuk Pasar Murah yang digelar di beberapa titik di Kabupaten Manokwari dan juga Sorong.
“Pemerintah provinsi dan kabupaten/kota di Papua Barat, mendorong operasi pasar murah dengan tujuan menstabilkan harga Bapok, termasuk menekan laju Inflasi,” terangnya.
Diakui pasar murah juga sebagai upaya untuk mendorong sekaligus meningkatkan kembali pertumbuhan dan pemulihan ekonomi Papua Barat.
“Inflasi kita meningkat di triwulan III dibanding tahun lalu, bahkan sudah membaik di triwulan IV tahun 2021. Salah satunya pembagian paket sembako agar tak terjadi gejolak ekonomi akibat tingginya harga Bapok,” bebernya.
Sekedar informasi, Inflasi Papua Barat sendiri naik 1,4 persen, sebelumnya dibawah 4 persen rata-rata nasional. Waterpauw meminta capaian ini dipertahankan, bahkan ditingkatkan agar stabilitas ekonomi terutama harga Bapok tetap sesuai harapan. (ELS/NN)
