MANOKWARI – Organisasi Pemuda Katolik Komda Papua Barat, merupakan satu dari sekian organisasi pemuda yang aktif dan dinilai memiliki dinamika hidup. Alasannya, kader pemuda Katolik memiliki kualitas yang unggul.
Pemuda Katolik diingatkan tak terjebak dengan euforia seremonial, apalagi sampai disebut organisasi Media Sosial yang hanya memiliki akun (Medsos) tetapi tak memiliki program.
“Tampil sesuai semboyan Pro Boni Publico yang artinya, untuk kepentingan publik atau orang banyak,” demikian sambutan Pj. Gubernur Papua Barat, diwakili Staf Ahli Gubernur Bidang Ekonomi Pembangunan Dr. Niko Tike pada Rakerda Pemuda Katolik Papua Barat, Sabtu (5/11/2022) di Manokwari.
Pemuda Katolik ditantang mengeluarkan potensi untuk membantu pemerintah menghadapi berbagai isu dan persoalan, diantaranya memperkuat ketahanan pangan, Daerah Otonomi Baru hingga Otsus dan isu pertahanan Negara dari ancaman separatis.
“Rakerda harus sinkron dengan persoalan bangsa secara luas dan isu daerah. Jangan banyak program tapi malah bingung, yang paling penting efektif, efisien dan implementasinya,” sebut Niko.
Ketua Komda Pemuda Katolik Papua Barat Yustina Ogoney menambahkan konsolidasi dilakukan di 9 kabupaten dan 1 kota, kecuali Kabupaten Pegunungan Arfak. Sementara Teluk Wondama dan Maybrat dalam proses melalui karateker.
“Organisasi ini hadir bersama gereja dan pemerintah untuk menjawab masalah sosial kemasyarakatan. Konsolidasi sebagai upaya merangkul segenap kader pemuda Katolik di Papua Barat,” singkatnya.
Rapat Kerja Daerah Pemuda Katolik Papua Barat itu mengusung tema Konsolidasi dan Penguatan Potensi Organisasi, Menjawab Isu Sosial, Politik dan Kemasyarakatan : DOB, Otsus dan Pemilu 2024. (ELS/NN)