<

Protes Aksi RIB, Tokoh Pemuda : Yohanis Momot Representasi OAP yang Tak Boleh Diganggu

Pelaksana tugas Kepala Dinas PUPR Papua Barat Yohanis Momot. (Foto: RED)

MANOKWARI — Tokoh Pemuda di Papua Barat, Yoris Kofiaga menyayangkan sikap sejumlah oknum yang mengatasnamakan Relawan Indonesia Bersatu (RIB) yang melakukan aksi demo di Jakarta, menuntut digantinya Yohanis Momot dari jabatan Plt Kadis PUPR Papua Barat.

Kepada media ini, Kamis (29/6/2023) malam kemarin, pengusaha asli Papua dan juga masyrakat kata da tak boleh tutup mata dan haeua berkata jujur bahwa banyak program strategis sudah dia lakukan dengan terbukti dan terukur.

“Saya tidak bisa rinci, tapi pengusaha dan masyarakat tahu kinerjanya Yohanis Momot di PUPR Papua Barat,” tegasnya.

Selama ini kata dia, sebagian besar pengusaha asli papua tidak mendapat tempat yang layak dalam pengelolaan anggaran pembangunan dan pengadaan di Provinsi Papua Barat.

“Dimata beliau (Yohanis Momot) kami mendapat perhatian yang baik dan merata. Kita tidak melihat dari berapa besar yang didapat, tapi karena merata dan juga rasa bangga karena kedudukan Yohanis Momot bagian dari keterwakilan OAP dijabatan strategis di Provinsi ini,” ungkapnya.

Aksi yang menurutnya tidak terpuji itu dia nilai sebagai dampak dari ketidak puasan seseorang yang bukan anak asli Papua terhadap paket pekerjaan di dinas tersebut.

Jakarta juga kata dia, tidak mengurus Papua Barat saja, tetapi seluruh wilayah di Indonesia. Mereka (Jakarta) tidak mengetahui secara terperinci hal hal di daerah termasuk Papua Barat.

“Kalau demo dan minta ganti, maka kalian harus sampaikan, masalahnya apa ? Harus bisa tanggung jawab secara data. Sampaikan keberatan ke Gubernur bukan mengadu di Jakarta,”

Yoris lalu mengimbau kepada seluruh anak asli Papua yang ada di Papua Barat untuk bergandeng tangan dan tidak mudah terprovokasi dengan oknum tertentu yang hendak merusak OAP dengan berbagai cara.

“Ingat, dia (Yohanis Momot) adalah representasi OAP. Selama ini jabatan strategis dipimpin OAP yang justru tidak mendominasikan kepeduliannya kepada OAP. Sekarang sudah ada maka jangan ganggu beliau,” tuturnya.

Dia juga meminta agar masyarakat Papua menjadikan aksi demo di Jakarta itu sebagai pembelajaran bahwa ternyata, ada oknum tertentu yang hendak memonopoli pekerjaan namun gagal, lalu tidak sadar mengungkapkan perasaan mereka dengan aksi yang salah.

“Jadi, ini bagian dari pengingat bagi kita. Kita tidak bodok, kita wajib memilah, mengkaji dengan sesakma, sehingga kita tidak menyesal dengan tindakan kita sendiri. Karena, siapa yang akan bangun Papua ketika sesama kita saling berseteru,” tandasnya.

(NJO/NN)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!