PT. Gag Nikel-UNIPA Sepakati MoU Pengembangan SDM, Ekonomi dan Pelestarian Lingkungan

PT. Gag Nikel dan Universitas Papua Manokwari, menyepakati MoU pengembangan Sumber Daya Manusia, ekonomi dan penataan lingkungan hidup, Selasa (20/9). (IST)

MANOKWARI – PT. Gag Nikel dan Universitas Papua menyepakati pengembangan Sumber Daya Manusia dan ekonomi serta penataan lingkungan hidup. Kesepakatan itu dalam penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU), Selasa (20/9/2022).

Presiden Direktur PT. Gag Nikel Khaidir Said menerangkan MoU itu merupakan lanjutan kerja sama yang sudah dijalin selama ini dengan UNIPA Manokwari.

“Banyak hal yang menjadi perhatian, bukan saja soal industri tambang. Pengembangan SDM, lingkungan dan konservasi serta pemberdayaan ekonomi,” terangnya.

“Saat perusahaan tak lagi beroperasi, kami harap masyarakat setempat telah mandiri dan sejahtera, SDM-nya berkembang, mendukung pembangunan daerah,” ujar Said lagi.

Reboisasi hutan gundul dengan menanam pohon, transplantasi Terumbu Karang di bibir Pantai Pulau Gag hingga konservasi Penyu Sisik dengan penangkaran Tukik Penyu, merupakan dua program penataan lingkungan hidup.

Sedangkan program pemberdayaan masyarakat untuk meningkatkan SDM adalah rekruitmen tenaga kerja lokal dan penjabaran program yang langsung menyentuh masyarakat.

Selain berkontribusi terhadap income nagara melalui pajak royalty, PT. Gag Nikel juga menyusun Rencana Induk Program Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat (RIPPM) sebagai kontribusi ril bagi daerah dan masyarakat.

Menurut dia RIPPM bertujuan meningkatkan perekonomian masyarakat, dengan ikut melibatkan lembaga pendidikan dengan maksud program tepat sasaran.

Diketahui PT. Gag Nikel resmi mengantongi izin kontak karya tahun 1998. Kemudian dengan tahapan eksplorasi, kajian AMDAL dan izin lain, PT. Gag Nikel baru beroperasi, 19 Februari 2018.

Wakil Rektor IV Bidang Kerja Sama Universitas Papua Aloysius Edi Widodo kerja sama dengan perusahaan itu sekaligus membantu mahasiswa dan dosen Fakultas Teknik juga pertambangan, untuk melakukan riset.

Selain pendidikan, kerja sama itu juga mendukung pelestarian lingkungan hidup, penataan kawasan konservasi, pengembangan ekowisata, dan program pemberdayaan masyarakat.

“Bukan saja pengelolaan Industri tambang Nikel di Pulau Gag, tetapi bagaimana mengembangkan ekonomi masyarakat dan menata lingkungan hidup terutama konservasi Penyu Sisik di Pulau Gag,” paparnya.

UNIPA cukup berpengalaman dalam hal riset dan konservasi Penyu Belimbing di Kabupaten Tambrauw, yang kemudian bisa diimplementasikan untuk konservasi Penyu Sisik di Pulau Gag Raja Amat. (RLS)

.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *