RAJA AMPAT – Gubernur Papua Barat, Drs Dominggus Mandacan M.Si membuka Rapat Kerja (Raker) I suku Byak Provinsi Papua Barat tahun 2022, Kamis (5/05/2022) di kampung Yensawai Timur Distrik Batanta Utara Kabupaten Raja Ampat.
Gubernur PB dan para Mananwir serta Mansonanem Byak disambut tarian adat Byak Mansorandak dan diarak menggunakan perahu adat (Mansusu) menuju lokasi kegiatan.
Gubernur mengatakan Suku Byak merupakan suku pertama menerima dan ikut menyebar peradaban baru umat Kristen dari daratan Eropa ke segala penjuru tanah Papua.
Raker sebagai forum yang tepat untuk merumuskan program organisasi terukur sesuai kondisi dan kemampuan sumber daya organisasi.
Agenda itu diyakini mengikat kelompok masyarakat suku Byak di kabupaten dan kota Papua Barat, untuk saling mengenal dan mempererat rasa persaudaraan.
Juga sebagai sarana komunikasi untuk berbagi pengalaman, pengetahuan dan pandangan tentang persoalan yang dialami di daerah masing-masing.
“Rapat ini menjadi semangat baru, dalam meningkatkan gairah perjuangan serta kepekaan organisasi Papua Barat dalam melihat persoalan-persoalan sosial kemasyarakatan yang begitu kompleks,” kata gubernur.
“Juga membangun dan menata organisasi berbasis masyarakat adat secara profesional,” terangnya lagi.
Diharapkan suku Byak Papua Barat menyusun program yang terintegrasi, sistematis dan mendukung pengembangan sumber daya manusia. Merancang program kerja yang bermanfaat bagi pemberdayaan kelompok suku yang tersebar di Papua Barat.
Selaras dengan tema Raker I Suku Byak Tahun 2022, konsep berpikir kesukuan dan konsep berpikir ke Papua dalam skema Otonomi Khusus Papua.
Organisasi suku Byak Papua Barat dapat menjadi rumah besar bagi suku lain dan harus melahirkan generasi terbaik dengan integritas serta mampu berkolaborasi dengan elemen lainnya.
Kepala Suku Byak Papua Barat Hengky Korwa menegaskan pertemuan itu hanya membahas eksistensi orang Byak di Papua barat. Seksi persidangan diminta menyiapkan materi yang akan dibahas selama raker.
“Kita hanya bicara kepentingan Kawasa Byak. Hal yang mampu diprogramkan untuk masyarakat Byak di Papua barat,” tegasnya.
Ia mengingatkan Moto suku Byak jangan hanya menjadi slogan semata, tetapi harus laksanakan dalam kehidupan sehari-hari.
Raker ini reami dimulai dengan pemukulan tambur serentak oleh gubernur, Mansonanem Byak, Bupati Raja Ampat, forkopimda dan para kepala suku serta sesepuh Byak. (ELS/NN)