MANOKWARI – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Papua Barat, mengejar capaian realisasi program kerja tahun 2023 yang baru setengah jalan.
Kepala BPBD Papua Barat Derek Ampnir mengatakan realisasi program kerja mencapai 50,11 persen dari Pagu anggaran Rp20 miliar.
“Realisasi Rp10 miliar dari belanja pegawai, belanja barang dan jasa, juga kegiatan program lain dengan jumlah ASN kita sebanyak 105 orang,” terangnya saat rapat laporan APBD di kantor Gubernur Papua Barat, Selasa (7/11/2023).
Ampnir di hadapan pimpinan OPD lainnya mengaku terkendala dengan belum terealisasinya penyerahan APBD-Perubahan 2023.
“Saya yakin target 100 persen program kerja BPBD tercapai saat APBD-P sudah diserahkan,” paparnya.
Meski demikian itu bukan menjadi alasan untuk kerja cepat demi mengejar target program kerja BPBD Papua Barat. Apalagi rancangan anggaran yang tak jauh beda dari tahun sebelumnya.
Ampnir membeberkan dua program ke depan, diantaranya rencana penanggulangan bencana daerah dan indikator kapasitas daerah (IKD).
“Laporan kebakaran di Bomberay Fakfak, masuk catatan dan diantisipasi dari pos anggaran tak terduga. Intinya kami maksimal mengurangi resiko bencana,” katanya lagi.
Untuk itu Ia berharap ada tambahan pos anggaran untuk mendukung kerja cepat penanggulangan bencana daerah juga pengurangan resiko bencana.
“Tentunya kita menyesuaikan dengan kondisi keuangan daerah,” singkatnya.
(ELS/NN)