MANOKWARI – Kaum perempuan Arfak menggagas pembagian bunga kepada pengendara di perempatan Jalan Trikora Wosi Manokwari, Selasa (8/3). Aksi ini pun mempertegas salam persaudaraan bagi sesama.
Ketua Perkumpulan Perempuan Arfak Papua Barat Sarce Medodga mengatakan perempuan Arfak harus mampu menjadi contoh yang baik bagi kaum perempuan lainnya.
Ia juga menegaskan PPA Papua Barat secara tegas menolak Rasisme dalam bentuk apa pun. Tak ada alasan bagi pelaku Rasis untuk beraksi dan mengambil setiap untuk memancing kegaduhan di Manokwari.
“Ingat, Rasis itu bukan budaya Papua. Semua tentu ingin kedamaian agar aktivitas masyarakat berjalan dengan baik dan harmonis,” terangnya.

Ajakan ini juga disampaikan untuk seluruh kaum perempuan di mana saja berada sekaligus memperingati Hari Perempuan Sedunia yang jatuh tanggal 8 Maret.
Koordinator aksi Meritj Ahoren menilai aksi bagi setangkai bunga mawar menggambarkan kasih sayang kepada sesama. Selain menolak Rasisme, ia juga mengajak seluruh warga Manokwari ikut menjaga kedamaian.
“Bunga itu sebagai bentuk kasih sayang dari kami perempuan Arfak. Kami mengasihi siapa pun seperti kami mengasihi diri kami sendiri,” beber Meritj.
Baginya aksi itu menunjukan jika kaum perempuan Arfak bisa menjadi pelopor kedamaian sekaligus penegasan dan ajakan untuk menolak Rasisme.
Pemerhati perempuan di Manokwari Yuliana Numberi sepakat jika momen Hari Perempuan Sedunia menjadi pendorong perdamaian bagi siapa saja. Aksi itu juga disebut sebagai sebuah gerakan kesadaran perempuan Arfak untuk merangkul semua pihak. (red/nn)