MANOKWARI – Potensi SAR (search and rescue) yang tergabung dalam satuan Gugus Tugas menyiapkan simulasi darurat bencana di Manokwari, Jumat (14/4/2023).
Selain SAR, turut serta Polri dan TNI, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Dinas Kesehatan dan Palang Merah Indonesia (PMI).
Kepala BPBD Papua Barat Derek Ampnir, Kamis (13/4/2023) mengatakan simulasi tersebut merupakan program dan urusan bersama semua potensi yang terlibat.
Menurut dia manajemen rantai komunikasi merupakan faktor terpenting dalam menghadapi bencana. Sebab, didalamnya dibutuhkan perpaduan peran dalam tugas.
“Pertama, menyusun skenario simulasi oleh SAR misalnya untuk menghadapi bencana atau kecelakaan di laut. Tetapi mereka tidak sendiri karena membutuhkan potensi lain misalnya dari Polri, TNI dan BPBD juga,” ujarnya kepada nokennews.com.
Simulasi lanjut Ampnir, dilakukan dua kelompok evakuasi di laut dan hingga ke darat. Peralatan lain yang disiapkan adalah tenda dan mobil ambulance.
“Suksesnya evakuasi adalah menyelamatkan korban di laut atau di manapun tergantung rantai komunikasi atau rantai informasi. BPBD siapkan 30 personil untuk kegiatan ini,” akunya.
Ia menilai latihan real (sungguhan) seperti juga bertujuan memperkuat peran potensi SAR dalam pembagian serta pelaksanaan tugas.
Simulasi darurat bencana itu juga sekaligus dalam rangka hari Kesiapsiagaan Bencana Nasional yang diperingati 6 April 2023.
Ia berharap simulasi nanti dihadiri Forkopimda Papua Barat, dengan maksud melihat langsung bagaimana persiapan dan penanganan bencana yang bisa datang kapan saja.
“Sangat penting karena ini merupakan tugas gugus tugas bersama,” singkat Ampnir.
(ELS/NN)