Smart Keren, Penanganan Bencana Modern Terobosan BPBD Papua Barat

Kepala BPBD Provinsi Papua Derek Ampnir mengaku konsep Smart Keren atau Papua Barat keren merupakan inovasi yang dikembangkan untuk penanggulangan bencana daerah. (Foto: ELS)

MANOKWARI – Penjabat Gubernur Papua Barat Komjen Pol (Purn) Paulus Waterpauw meminta Tim Satgas COVID-19, menyiapkan konsep inovasi bencana terutama di kabupaten Sorong dan Wondama.

Hal itu terungkap saat pra Rapat Kerja bersama Bupati/Wali kota dan pimpinan OPD di gedung Auditorium PKK Arfai pada Kamis, (13/10).

Merujuk pada konsep pembangunan berkelanjutan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Papua Barat, diminta menyiapkan inovasi pencegahan bencana. Apalagi terjadi berulang di tempat yang sama.

Kepala BPBD Provinsi Papua Derek Ampnir mengaku konsep Smart Keren atau Papua Barat keren merupakan inovasi yang dikembangkan untuk penanggulangan bencana daerah.

TagLine Smart Keren adalah Komunikasi dan Edukasi rawan bencana, dilengkapi nomor layanan yang dapat dihubungi kapan pun.

“Konsep Smart Keren memang belum digunakan, masih dikembangkan dan disusun sebaik mungkin untuk mengantisipasi bencana yang datang tiba-tiba. Bencana itu bisa terjadi kapan saja dan di mana saja,” terang Ampnir.

Diakui anggapan sebagian masyarakat terhadap bencana merupakan hal yang biasa, namun dampaknya akan terasa jika tidak diantisipasi.

Ia menjabarkan komunikasi dan edukasi Smart Keren, lebih kepada masyarakat yang saat bencana harus memastikan keselamatan diri sendiri sebelum menolong orang lain.

Pada intinya, Derek menyebut pemerintah lewat instansi teknis menyiapkan instrumen tanggap darurat saat bencana. Pentingnya komunikasi dalam Smart Keren lebih kepada apa yang harus dilakukan masyarakat saat terjadi bencana.

Dicontohkan apa yang harus dilakukan saat bencana atau saat cuaca sedang ekstrim. Kesadaran menghadapi bencana ini lah yang diupayakan dalam inovasi Smart Keren.

“Basis poin penanganan bencana adalah rumah tangga. Teori smart adalah manajemen modern yang spesifik atau pendekatan kita secara modern karena bisa diukur,” bebernya lagi.

Derek tak menampik seluruh daerah di Papua Barat, berpotensi dilanda bencana termasuk kebijakan yang salah pun bisa menimbulkan bencana. Dengan demikian penanganan bencana di kota dan daerah tentu berbeda, termasuk cara penanganannya. (ELS/NN)

. .

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!