MANOKWARI – Kasus penembakan terhadap advokat senior Yan Christian Warinussy di Jalan Yos Sudarso Sanggeng Manokwari, Rabu (17/7/2024), masih dalam penyelidikan pihak kepolisian.
Insiden itu terjadi setelah ia keluar dari bank dan berdiri di pembatas jalan (tengah) dekat perempatan lampu merah. Tak lama muncul Toyota Rush merah yang dianggap aneh.
“Bapa pas di tengah, kemudian datang mobil merah dan stop berapa detik di tengah jalan. Saya sempat bilang mobil ini gila karena berhenti di tengah jalan,” ujar Adolof Marani, supir pribadi Yan Warinussy.
Selepas mobil tersebut pergi, Warinussy merasakan ada sesuatu di bagian dadanya. Awalnya ia mengira terkena katapel yang iseng dimainkan orang sekitar.
“Saat balik ke mobil, bapa sempat bilang coba lihat siapa yang main katapel. Saya ke luar dan lihat sekitar tapi tidak menemukan dan kembali masuk ke dalam mobil,” ujar Adolof.
Ia kemudian memeriksa dan melihat kemeja yang dikenakan Warinussy seperti bolong di bagian dada.
“Saya bilang bapa ini bukan katapel tapi sepertinya ditembak. Setelah itu kita kembali ke rumah dan langsung ke Polresta untuk buat laporan polisi,” kisahnya lagi.
Kronologi Sebelum Penembakan
Adolof menuturkan sekira pukul 10.00 WIT, ia mengendarai mobil Suzuki Ertiga dengan nomor polisi PB 7361 GA, mengantar Warinussy ke Pengadilan Negeri Manokwari, untuk menghadiri agenda sidang.
Setelah itu ia kembali dan menunggu di rumah. Persis pukul 13.00 WIT, ia menerima pesan WhatsApp untuk kembali menjemput di PN dan kembali ke rumah.
Setelah itu Adolof sempat mengantar anak Warinussy ke studio foto di Jalan Reremi Palapa sekitar SMA Negeri 1. Saat kembali mereka sempat berpapasan dengan Warinussy yang menumpang ojek menuju kantor Agraria di Jalan Percetakan.
Setelah itu Warinussy kembali dari kantor Agraria ke rumahnya di Jalan Sujarwo Condronegoro, dekat pertigaan lampu merah Swapen.
Selang berapa saat anak bungsunya minta dibelikan es krim. Warinussy lalu mengajak berapa anaknya yang lain turut serta dengan mobil menuju ke arah pertokoan di daerah Sanggeng.
Mobil kemudian berhenti di depan Toko Harapan, Jalan Yos Sudarso, ia kemudian turun dari mobil dan menyeberang ke bank Mandiri. Selang 10 menit kemudian ia bergegas keluar dari halaman bank dan kembali menyeberang jalan.
Saat berada di tengah pembatas jalan itulah ia merasakan seperti ada sesuatu di bagian dadanya.
(RED/NN)