MANOKWARI – Politisi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Provinsi Papua Barat, H. Syahruddin Makki mendaftar sebagai bakal calon wakil bupati Manokwari di Dewan Perwakilan Cabang (DPC) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Manokwari, Kamis (16/5/2024). Dia menjadi orang terakhir yang mendaftar dihari terakhir penerimaan yang di buka PKB sejak 14-16 Mei 2024.
Pendiri Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Kabupaten Manokwari itu diterima pendaftarannya setelah menyerahkan dokumen pendaftaran dan melakukan penandatangan berita acara. Dijadwalkan, hari ini, pengurus DPC PKB Kabupaten Manokwari berangkat ke Jakarta untuk membawa berkas pendaftaran bakal calon bupati dan bakal calon wakil bupati yang telah diterima.
Sekretaris DPC PKB Kabupaten Manokwari, Udin Rumakat menyebut, berkas pendaftaran Syahruddin Makki segera diuplod secara online ke pusat, dan berkas fisiknya hari ini akan diantarkan ke DPP PKB di Jakarta.
“Hari ini kami ke Jakarta untuk bawa berkas calon yang telah terdaftar untuk dievaluasi dan disurvei guna turunnya rekomendasi. Targetnya Agustus mungkin sudah ada rekomendasi, karena November sudah masuk proses pemilu,” ujarnya.
Usai mendaftar, H. Syahruddin Makki kepada wartawan menyebut bahwa niat besarnya adalah mensetarakan perekonomian Orang Asli Papua. Keinginan itu berangkat dari kehidupannya dia sejak muda yang tergolong merasakan susahnya kehidupan karena perekonomian yang tebatas.
“Saya ini golongan kaki abu semenjak kuliah dan kemudian mendapatkan rejeki. Saya tahu rasanya tidak memiliki uang. Maka dari itu saya paham betul bagaimana kondisi ekonomi masyarakat kita disini,” ungkapnya.
Oleh sebab itu, mantan anggota DPR Papua Barat dua priode itu berniat besar untuk memperbaiki ekonomi dengan mensetarakan perekonomian pelaku usaha Orang Asli Papua (OAP).
“Saya lebih konsen melihat persoalan ekonomi. Apalagi kesejahteraan ekonomi itu termasuk dalam amanat UU Otsus. Saya sadar betul bahwa jika tak ada kesetaraan ekonomi maka akan ada potensi gesekan yang terjadi,” tuturnya.
Dia mencontohkan berkembangnya usaha toko sayur di Manokwari. Jika dia apatis, hal itu pun akan dia lakukan sebagai seorang pelaku bisnis. Tapi itu tidak dia lakukan, mengingat tidak semua masyarakat Papua berada pada arena politik dan pemerintahan.
“Mama mama papua kita jualan sayur di pinggir jalan beralaskan karung. Apa kalian tega? Saya sangat tega kalau harus buka toko sayur. Bagaimana dengan mereka yang berjualan susah payah. Ini analogi mengapa kesetaraan ekonomi itu penting,” ungkapnya.
“Membangun masyarakat itu dengan perekonomian. Tanpa itu, kita tidak akan bisa memikirkan hal lain. Saya ini pelaku bisni, dan petahana kita adalah seorang birokrat sejati. Saya paham betul saat antar beliau menjadi Bupati Manokwari, karena kami relawan mandiri yang antarkan beliau menjadi Bupati saat ini,” tambahnya.
Usai mendaftar di PKB, Syahruddin Makki bersama pengurus PPP lainnya kemudian mendatangi PSI Kabupaten Manokwari, untuk medaftat sebagai Bacawabup. Sebelum dua partai itu, pria yang pernah 10 tahun di Nahdatul Ulama (NU) Papua Barat itu juga telah mendaftar sebagai Bacawabup di PDI-P.
(DTM/NN)