Teluk Bintuni Kaya SDA Tapi Kok Masuk Kategori Miskin Ekstrim ?

Penjabat Gubernur Papua Barat Komjen Pol (Purn) Paulus Waterpauw, M.Si merincikan daerah masuk kategori Miskin Ekstrim, salah satunya Kabupaten Teluk Bintuni. (Foto: RED)

MANOKWARI – Kabupaten Teluk Bintuni, Provinsi Papua Barat merupakan salah satu kabupaten penghasil Sumber Daya Alam Minyak dan Gas Bumi melalui LNG Tangguh.

Kabupaten terluas di Papua Barat ini juga sebagai kabupaten paling makmur di Indonesia, dengan pendapatan Per kapita Rp.457,55 juta/tahun.

Penjabat Gubernur Papua Barat Komjen Pol (Purn) Drs. Paulus Waterpauw, M.Si mengaku bingung dengan status Kabupaten Teluk Bintuni yang masuk kategori Miskin Ekstrim di Papua Barat.

Selain Teluk Bintuni, Manokwari Selatan dan juga Tambrauw masuk dalam daftar Miskin Ekstrim tersebut.

“Saya bingung, kabupaten dengan kekayaan SDA tetapi tingkat kemiskinan tinggi,” sebutnya saat pembukaan Pasar murah di Kampung Arowi, Distrik Manokwari Timur, Kabupaten Manokwari, Senin (24/10).

Kehadiran perusahaan Gas LNG Tangguh asal Inggris pun rupanya belum menjamin tingkat kesejahteraan rakyat di daerah itu. Waterpauw pun menyebut masalah itu menjadi tanggung jawab bersama.

“Kami (Pemprov) Papua Barat akan membahas bersama seluruh OPD terkait, mencari apa titik masalahnya. Apakah mungkin ada yang salah sehingga terjadi demikian,” katanya lagi.

“Atau memang enggan beranjak dari kemiskinan? Saya kira tidak demikian. Ada potensi alam, potensi lahan yang bisa dimanfaatkan. Kalau hanya menunggu saja, pertanyaannya kapan ?,” cetusnya.

Waterpauw sendiri mengaku telah berkomunikasi dengan Bupati Teluk Bintuni Ir. Petrus Kasihiw, terutama saat Raker Bupati/Wali Kota belum lama ini di Kabupaten Sorong.

Ia enggan jika hal ini dibiarkan berlarut karena yang merasakannya adalah masyarakat di daerah itu. Dengan demikian, segala potensi dikerahkan untuk mencari solusi terbaik.

“Bintuni tak hanya penghasil gas, potensi lainnya juga seperti hasil laut, jangan lupakan kepiting. Potensi alam selain gas itu, harus ada perhatian yang lebih. Itu juga tugas kita di provinsi,” signkatnya.

Kabupaten Teluk Bintuni, merupakan pemekaran dari kabupaten induk Manokwari. Tercatat memiliki 24 distrik dengan luas daerah 18.637,00 km persegi atau terluas di Papua Barat, dengan jumlah penduduk 80.565 jiwa. (RED/NN)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *