SORONG – Kunjungan Komjen Paulus Waterpauw ke Pulau Fani, Distrik Ayau Kabupaten Raja Ampat Papua Barat, Jumat (22/4) mendapat respon positif warga setempat.
Kehadiran Deputi Bidang Pengelolaan Potensi Kawasan Perbatasan BNPP Kemendagri diharapkan menjawab persoalan dengan menghadirkan solusi yang tepat.
Warga Distrik Ayau dan Distrik Kepulauan Ayau memang merindukan roh kepemimpinan yang turun dan melihat langsung kondisi wilayah kepulauan terluar.
“Kami apresiasi kunjungan yang sekaligus melihat bagaimana kondisi di Pulau Fani yang merupakan bagian dari Distrik Ayau,” ujar Yonas Yapen mahasiswa UMS Sorong, Kamis (28/4).
Meski tak kunjungi Distrik Ayau dan Kepulauan Ayau namun ia yakin Komjen Waterpauw mendapat banyak masukan saat berada di Pulau Fani.
Yonas mengatakan masyarakat Ayau saat ini mendambakan dermaga untuk menunjang aktivitas keseharian. Selama ini mereka menumpangi long boat atau jhonson ke darat usai turun dari kapal.
Alfius Umpes mahasiswa UMS Sorong berharap kunjungan itu menjawab harapan masyarakat yang selama ini mendambakan perhatian pemerintah.
“Selain dermaga mungkin rambu-rambu untuk kapal juga penting karena beberapa kapal pernah karam dan itu merusak terumbu karang,” terangnya.
Ia yakin kehadiran Komjen Waterpauw ke Pulau Fani nantinya berdampak bagi masyarakat Ayau dan Kepulauan Ayau ke depan, mengingat kedua daerah itu juga berbatasan langsung dengan Republik Palau dan Fhilipina.
“Terlepas dari dukungan untuk karateker, pada intinya masyarakat Ayau dan Kepulauan Ayau butuh perhatian dan sosok seperti Komjen Waterpauw,” singkatnya. (RED/NN)