MANOKWARI – Komjen Pol (Purn) Paulus Waterpauw mengungkapkan dua idenya, pertama adalah pengembangan Pulau Mansinam. Selain tempat berwisata, pulau itu dinilai cocok untuk tempat pembinaan rohani.
Pulau Mansinam sebagai tempat awal peradaban orang Papua melalui Injil yang dibawa dua Zendeling Jerman Ottow dan Geisler. Dengan demikian ia merasa pas jika pulau tersebut ditata kembali untuk meningkatkan iman umat Kristiani.
“Kita siapkan tempat ret-ret di Mansinam, juga tempat untuk pembinaan rohani bagi para pejabat negara. Dengan demikian mereka bisa mawas diri di situ,* ujarnya Minggu (22/5) malam di Manokwari.
Menurut dia pulau itu juga bisa menjadi tempat pembinaan untuk kaum muda ke depan. Dengan kata lain, kegiatan keagamaan umat Kristiani juga bisa dipusatkan di lokasi itu selain perayaan rutin 5 Februari.
Namun sebelumnya ia akan berkoordinasi dan meminta petunjuk termasuk dengan pihak Sinode GKI. Dirinya meyakini Pulau Mansinam memiliki potensi yang bisa dikembangkan ke depan.
“Kalau tidak salah pembangunan situs Mansinam bernilai miliaran rupiah, tetapi akan sangat disayangkan jika dibiarkan begitu saja,” paparnya.
“Jika dimanfaatkan, sesungguhnya itu menjadi tempat yang menarik minat banyak orang, bukan hanya berwisata tetapi juga menambah ketebalan iman kita,” kata Waterpauw lagi.
Diakui konsep sederhana itu tepat berada di depan mata dan akan nampak serta menunjukan pemerintah benar-benar hadir untuk rakyat. Di sisi lain hasilnya tentu berbeda jika memiliki banyak konsep namun implementasinya justru minim.
Selain Pulau Mansinam, ide ke dua adalah ia juga membayangkan deretan rumah berlabuh di Danau Sentani Jayapura yang kini terlihat elok. Seluruh atap rumah di pesisir danau itu terlihat seperti pelangi.
“Saat pulang dari Mansinam, saya lihat deretan rumah panggung di Teluk Doreri. Saya bayangkan kalau dibuat seperti di Sentani, Manokwari akan sangat Indah dilihat dari laut,” terangya.
Untuk memuluskan rencana itu ia akan bertemu dengan jajaran Pemkab Manokwari dan juga Kafasharkan. Sedangkan proses pengerjaan akan dibahas kemudian. (RED/NN)