MANOKWARI – Penjabat Gubernur Papua Barat Ali Baham Temongmere, mengibaratkan provinsi Papua Barat sebagai sebuah kapal yang berjalan di tengah badai dan gelombang.
“Apa pun yang menerpa, kita masih mampu untuk melewatinya sehingga pemerintahan tetap eksis,” ujarnya saat perayaan HUT ke-25 provinsi Papua Barat, Sabtu (12/10/2024).
Buktinya, provinsi Papua Barat sempat mati suri dan bangkit lagi lewat perjuangan para tokoh pendiri dengan pertaruhan jiwa dan raga.
Papua Barat memiliki dua hari penting yang diperingati setiap tahun. Selain HUT tanggal 12 Oktober sesuai UU Nomor 45 Tahun 1999, juga 6 Februari sebagai hari aktifnya kembali provinsi Papua Barat sesuai Instruksi Presiden Nomor 1 tahun 2003.
Perjalan cukup panjang lanjut dia, melewati cukup banyak tantangan. Meski demikian, banyak catatan perubahan yang telah dilakukan Papua Barat.
Diantaranya 8 misi pembangunan seperti paradigma pembangunan berlandaskan amanat UU Otsus, memacu perekonomian daerah, menanggulangi kemiskinan dan membangun tata kelola pemerintahan.
Selain itu pula membangun SDM, memaksimalkan SDA termasuk pelestarian lingkungan alam dan budaya.
“Semua itu jadi pedoman pembangunan yang dijabarkan seluruh perangkat OPD,” sebutnya.
Ali Baham mengingatkan etos kerja ASN dengan menghindari praktek Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN). Ia menilai kinerja yang kurang produktif akan berpotensi menghadirkan masalah hukum.
“Wujudkan kerja dengan karya yang nyata untuk pembangunan. Tingkatkan koordinasi dan kerja dengan jujur,” pesannya.
Ia tak lupa berterimakasih kepada semua orang yang terlibat dalam tim 315, yang memperjuangkan kehadiran provinsi Papua Barat.
“Jasa mereka (tim) yang menghadirkan kita semua di sini termasuk saya sendiri,” singkatnya.
Perayaan HUT Papua Barat juga diselingi dengan pembagian hadiah sejumlah perlombaan yang digelar sebelumnya. Selain itu, juga diberikan penghargaan untuk tiga atlet peraih medali emas di PON XXI Aceh-Sumut.
(RED/NN)