KAIMANA — Dinas Kesehatan Kabupaten Kaimana menggelar Workshop pengurangan stigma dan diskriminasi terhadap pengidap Human Immunodeficiency Virus/Acquired Immunodeficiency Syndrome (HIV/AIDS).
Kegiatan itu mengundang
tokoh adat, tokoh agama, tokoh perempuan serta tenaga kesehatan perwakilan dari 10 Puskesmas, RSUD dan Balai Pengobatan Misi Kabupaten Kaimana
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kaimana, Arifin Sirfefa mengatakan, stigma dan diskriminasi terhadap pengidap HIV/AIDS masih tinggi dilingkungan masyarakat. Itu sebabnya, Workshop itu digelar dengan melibatkan para tokoh.
“Kami harap nantinya para tokoh bisa menjadi perpanjangan tangan dari Dinas Kesehatan Kaimana, dengan memberikan pemahaman yang baik kepada masyarakat untuk tidak mendiskriminasi para pengidap HIV/AIDS,” ujar Sirfefa, Kamis (10/8/2023).
Sementara itu, penanggungjawab Pogram HIV/AIDS pada Dinas Kesehatan Kabupaten Kaimana, Ramlah Sether menyebut, program pengendalian HIV/AIDS di Kaimana mencakup tri zero dimana tidak boleh ada kasus baru, kematian dan stigma diskriminasi untuk menuju Indonesia bebas AIDS pada tahun 2030.
“Kami harap, workshop ini dapat menurunkan stigma masyarakat terhadap pasien ODHIV HIV/AIDS,” tuturnya.
Kata dia pasien pengidap HIV/AIDS perlu dirangkul untuk mendapat dukungan dan semangat, bukan sebaliknya dikucilkan dilingkungan masyarakat.
“Mereka (pengidap) tidak boleh merasa dikucilkan, supaya bisa menurunkan angka LFu (Lolos Full Up) di Kabupaten Kaimana. Sebab, berdasarkan data, banyak pasien ODHIV yang dinyatakan tidak LFU karna tidak mau lagi untuk berobat setelah tahu positif HIV/AIDS,” tandasnya.
(REN/NN)