Evakuasi Korban Laka Laut, Simulasi SAR Kerahkan KN Kumbakarna

Rangkaian simulasi dari proses evakuasi korban laka di laut Manokwari, Jumat (14/4/2023). (Foto: ELS)

MANOKWARI – Gabungan potensi Search and rescue (SAR) melaksanakan operasi penyelamatan korban kecelakaan di laut Manokwari, Jumat (14/4/2023). Dua korban berhasil dievakuasi dalam kegiatan simulasi itu.

Kedua korban itu dievakuasi personil gabungan potensi SAR dari laut menggunakan longboat ke dermaga SAR BPBD Papua Barat, dan langsung ditangani medis. Selain longboat, ambulance dan kapal SAR KN. Kumbakarna ikut dikerahkan.

Kepala Sub Seksi Operasi dan Siaga Kantor SAR Manokwari Marthinus Febrian L mengatakan latihan tersebut sangat penting untuk meningkatkan koordinasi antara semua potensi gabungan.

“Sangat penting, bagaimana dan langkah apa yang diambil saat terjadi kecelakaan di laut misalnya dari simulasi itu,” ujarnya.

Menurut dia latihan dari simulasi berikut bisa saja ditingkatkan, misalnya evakuasi di udara dengan menggunakan helikopter. Ia mengaku pernah ikut dalam sebuah proses evakuasi dengan helikopter.

“Pernah ikut helikopter waktu latihan evakuasi di Pulau Seribu Jakarta. Tapi jangan salah, sulitnya proses evakuasi karena tiupan angin kencang,” bebernya.

Ia juga menilai simulasi berjalan baik, mulai dari awal hingga akhir evakuasi. Koordinasi antara semua potensi SAR berjalan sesuai harapan.

Senada, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Papua Barat Derek Ampnir menyebut simulasi sebagai upaya tanggap dalam menghadapi bencana.

Dirinya menyebut simulasi juga bisa dilakukan untuk evakuasi korban banjir atau pun kebakaran dan gempa bumi. Ampnir membenarkan simulasi seperti itu bisa meningkatkan garis lintas koordinasi semua potensi SAR.

“Ketika terjadi bencana, komunikasi terarah sangat jelas, kenapa, kapan dan di mana. Tim kemudian siap untuk mengevakuasi secepatnya,” paparnya.

Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesra Pemkab Manokwari Wanto, S.Sos membeberkan berbagai potensi bencana bisa terjadi kapan pun. Dan, Manokwari salah satu wilayah yang masuk rawan bencana.

“Simulasi sekaligus latihan sangat penting mengingat Manokwari juga masuk daerah rawan bencana. Peralatan dan personil yang dimiliki, saya lihat sangat baik,” singkatnya.

Simulasi itu diikuti gabungan personil diantaranya SAR, Polri dan TNI, BPBD, Dinas Kesehatan, PMI dan tim medis rumah sakit. Kegiatan diakhiri dengan buka puasa bersama.

(ELS/NN)

. . . . .
. . . . .
error: Content is protected !!
Exit mobile version