WASIOR – Para pedagang di Pasar Iriati Wasior kabupaten Teluk Wondama Papua Barat, menggelar protes sejak Kamis (24/3) pagi. Mereka meletakan jualannya persis di jalan raya, tepatnya pertigaan lampu merah Kampung Iriati.
Aksi sekira pukul 06.00 WIT itu dilakukan sebagian besar oleh mama Papua (pedagang) karena merasa dagangannya tak laku dalam sebulan terakhir. Mereka menilai kehadiran pedagang dari kabupaten Nabire Papua belakangan ini juga berdampak besar.
“Ada pickup yang mengangkut sayur mayur dari Nabire dan berjualan di Wasior. Itu sangat mengganggu,” sebut salah satu pedagang.
Selain itu mereka juga mengeluhkan sejumlah kios dengan izin menjual sembako tetapi nyatanya juga menjual sayur mayur termasuk cabai dan kelapa parut.
Para pedagang juga mengeluhkan jalan melingkar di pasar Iriati yang belum di aspal.
Aksi itu mendapat perhatian dari Bupati Teluk Wondama Hendrik Mambor. Saat bertemu pedagang, ia memborong semua jualan pedagang. Sementara ia siap menjawab keluh kesah pedagang tetapi di kediamannya.
“Pak bupati siap bertemu pedagang di kediamannya karena ada kegiatan yang sudah diagendakan,” ujar Kepala Distrik Wasior, Alex Marani.
“Saya diperintahkan membawa pedagang jam 12 untuk bertemu di kediaman bupati,” singkatnya dibalik ponsel.
Ia mengaku aksi yang dilakukan mama Papua di jalan poros Iriati Wasior itu murni aspirasi, menyusul pula beberapa permintaan terhadap Pemkab Wondama. (red/nn)