MANOKWARI – Provinsi Papua Barat, berkomitmen menjalankan Rencana Aksi Daerah (RAD) Perkebunan Kelapa Sawit sesuai kebijakan daerah. Salah satunya sesuai karakteristik pembangunan berkelanjutan Papua Barat.
“Rumusan RAD kebun sawit sesuai Instruksi presiden, bagaimana kebijakan kepala daerah bentuk tim dan melibatkan semua pihak,” ujar Pj Sekda Papua Barat Jacob Fonataba saat Rakor penyusunan RAD-KSB, Rabu (21/8/2024).
Menurut dia, kelapa sawit merupakan komoditi unggulan yang sangat strategis untuk keberlanjutan pembangunan nasional.
Papua Barat memiliki 97,566,5 hektare kebun sawit di Manokwari, Fakfak dan Teluk Bintuni, dengan 45 ribu ha diantaranya sudah ditanami.
Kebun sawit berperan dalam pembangunan dengan menyerap lapangan pekerjaan, super devisa ekspor dan non migas. Kelapa sawit juga berkontribusi terhadap kinerja ekspor seperti DPO ragam produk turunan.
Meski demikian, ia menyebut tantangan besar dalam perkebunan kelapa sawit berkelanjutan adalah memperhatikan prinsip berkelanjutan dari aspek ekonomi, sosial dan ekologi.
“Lima hal penting, mulai pembentukan tim, persiapan, identifikasi, pengorganisasian atau penetapan hingga SK Gubernur,” singkatnya.
(ELS/NN)