MANOKWARI – Gereja Persekutuan Kristen Alkitab Indonesia (GPKAI) menggelar Persidang Umum ke-XII, Selasa (16/7/2024). Kegiatan ini melibatkan 800 peserta dengan tema Menghadirkan Kerajaan Allah di Bumi (Matius : 6 ayat 10).
Dirjen Bimas Kristen Kementerian Agama RI Dr. Jein Maria Tulung menyebut persidangan menjadi momen merumuskan banyak keputusan yang bermanfaat.
Kontribusi GPKAI cukup banyak sejak berdiri 70 tahun lalu, sekaligus menjadi pelopor mewartakan kabar baik Injil termasuk pendidikan, kesehatan, wirausaha dan kesejahteraan jemaat.
“GPKAI juga sebagai pelopor dialog untuk menjaga kerukunan antar umat beragama dan berbangsa. Saya tidak.pernah dengar konflik internal selama saya menjabat,” ucapnya.
Empat hal penting sebut Jein adalah mengajak peserta kompak, mencoba inovasi baru dalam hal pelayanan, memperhatikan pelayanan generasi muda dan membangun dialog serta menjaga kerukunan antar umat beragama.
“Gereja harus melihat banyak persiapan juga dari segi ekonomi, keterbelakangan dan kemiskinan. Saya harap GPKAI berperan dalam membangun Papua,” pesannya.
Ketua panitia Pendeta Herky Ahoren mengatakan persidang umum juga mengevaluasi rencana pelayanan GPKAI ke depan.
“Juga membangun keharmonisan dan mempererat kebersamaan GPKAI untuk menghadirkan kerajaan Allah,” ujarnya
Agenda lima tahunan ini sekaligus memilih pengurus majelis baru, termasuk menyusun visi-misi pelayanan untuk pertumbuhan nasional GPKAI.
“Persidangan Umum sebagai forum tertinggi untuk kita semua. Kegiatan ini berlangsung tiga hari dengan berbagai pembahasan yang penting untuk perkembangan pelayanan GPKAI,” ujar Ketua Umum Majelis Umum Pendeta Daniel Sukan.
GPKAI tersebar di 14 provinsi dengan 608 gereja di 19 kabupaten dan kota dan memiliki 68 majelis daerah. Basis GPKAI yang terbesar adalah di Kabupaten Pegunungan Arfak.
(RED/NN)