MANOKWARI – Pemerintah Provinsi Papua Barat bekerja super ekstra mengejar target penurunan angka stunting di bawah 14 persen tahun 2024.
Pemerintah pusat melalui Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) memuji kinerja percepatan penurunan stunting di Papua Barat.
“Kita memang banyak melakukan hal-hal super ekstra untuk menangani masalah ini,” ujar Penjabat Sekda Papua Barat Jacob Fonataba, Kamis (5/10/2023).
“Kerja ekstra seperti Intervensi, anggaran, makanan tambahan juga satgas dan orang tua asuh termasuk kordinator wilayah kabupaten,” sebutnya lagi.
Menurut dia terdapat 13 poin intervensi sensitif dan 6 poin intervensi spesifik yang membutuhkan anggaran. Dalam hal ini tata kelola dana alokasi khusus fisik dan non fisik.
Sementara upaya penurunan stunting di 7 kabupaten, dipimpin koordinator wilayah yang diharapkan aktif berperan hingga tingkat distrik dan kampung.
“Anggaran sangat penting. Kalau stunting masih tinggi, intervensinya harus menyesuaikan menu untuk memenuhi asupan gizi anak,” sebutnya.
Ia optimis meski catatan terkini stunting di Papua Barat berada di angka 15 persen, sedikit di atas target nasional.
Disebutkan pimpinan OPD menangani sekira 200 anak asuh, sementara 95 anak asuh ditangani langsung Penjabat Gubernur Papua Barat Komjen Pol (Purn) Paulus Waterpauw.
“Itu bagian dari intervensi pemerintah provinsi dalam rangka percepatan penurunan stunting. Kami harap pemerintah kabupaten pun demikian,” singkatnya.
(ELS/NN)