MANOKWARI – Evaluasi Jabatan di Pemprov Papua Barat mendapat sorotan tajam. Salah satunya intelektual Arfak Lasarus Indouw yang menilai ada unsur nepotisme dalam hal itu.
“Terkesan seperti ada nepotisme untuk evaluasi lelang jabatan itu,” ujarnya kepada nokennews.com, Senin (13/3/2023).
Dinilai Nepotisme karena hanya beberapa jabatan yang dievaluasi. Ia mencontohkan jabatan Asisten II, Bappeda, Pemberdayaan Perempuan, PUPR dan Dinas Perikanan yang tak masuk daftar evaluasi.
“Yang evaluasi siapa?, Kalau dari Kemendagri atau Menpan RB juga LAN okelah. Keliru kalau kita sendiri sesama pejabat yang evaluasi,” sebutnya.
Lasarus juga menilai evaluasi yang dilakukan sendiri oleh pejabat kepada sesama pejabat di daerah merupakan hal yang keliru. Menurut dia yang lebih berkapasitas untuk melakukan evaluasi adalah pemerintah pusat.
Meski demikian pria yang juga kepala Dinas Sosial Provinsi Papua Barat ini mengaku legowo jika jabatannya juga masuk daftar lelang.
“Kalau mau ambil jabatan ini silahkan, asal yang ambil itu yang kasih. Jangan diambil oleh orang yang tidak kasih jabatan ini,” pesannya.
Lasarus sendiri menjabat sebagai Kepala Dinas Sosial Pemprov Papua Barat, semasa gubernur Papua Barat dijabat (alm) Abraham Oktavianus Atururi. Ia masih tetap menempati posisi itu hingga saat ini.
(ELS/NN)
Hak dan kewenangan gubernur, maju pak Waterpauw bersih2 birokrasi
SAYA SETUJU DENGAN APA YANG DI SAMPAIKAN KEPALA DINAS SOSIAL PROVINSI PAPUA BARAT, UNDANG YANG LAYAK KE PROVINSI PAPUA BARAT DAN MENILAI, JANGAN ANDA BERADA DALAM SATU LEVEL TERUS MAU MENILAI TEMAN SENDIRI, INI IBARAT SELUMBAR DI MATAMU TIDAK ENGKAU KOREKSI DIRIMU SENDIRI LALU MAU KOREKSI TEMAN YANG BERADA DALAM 1 RUMAH, TERKESANG ANEH HAL SEPERTI INI.SAYA SEBAGAI GENERASI ARFAK TETAP MENDUKUNG SENIOR ARFAK SELAGI ITU MASIH ADA KEBERPIAKAN SEBANDING DENGAN JEISTIMEWAAN ORANG PAPUA YANG SAMA DENGAN ACE DAN DAERAH USTIMEWA JOGJAKARTA. MENJADI WARNING JANGAN SIRAM BENSING PADA. SEBATANG LILIN YANG MENYALAH DI DALAM GUDANG BARANG…..SALAM KEISTIMEWAAN PAPUA TUHAN MEMBERKATI.