MANOKWARI – Pemprov Papua Barat melaunching maskot Pit the Conductor untuk Pesta Paduan Suara Gerejawi (Pesparawi) ke-XIV tahun 2025 di Manokwari.
Maskot bergambar burung Kasuari bergaya konduktor dikelilingi not balok dengan tema Aku Hendak Memuji Tuhan pada Segala Waktu, Mazmur 34 ayat 2a.
Pelaksana tugas Sekretaris Daerah Papua Barat Jacob Fonataba menyatakan dukungan penuh untuk kegiatan kerohanian tersebut.
“Dukungan kegiatan rohani dalam tata ibadah umat beragama sebagai upaya meningkatkan kualitas iman dan taqwa SDM di daerah,” ujarnya.
Pemerintah Papua Barat, bertanggungjawab mengembangkan nilai moral religius, meningkatkan kualitas iman yang bermuara pada situasi dan kondisi daerah yang aman dan damai.
Hal ini menurut Fonataba sejalan dengan visi pembangunan Papua Barat yang aman, sejahtera dan bermartabat.
“Meningkatkan kualitas iman SDM yang sehat, terdidik, berbudaya dan agamik dengan kesetaraan gender sebagai dasar komitmen pemprov. Saya apresiasi sebagai bagian dari pembinaan mental dan spiritual dan etika,” terangnya.
Kegiatan itu sebagai wujud partisipasi aktif umat beragama menuju pembangunan moral spiritual demi terciptanya keadilan, kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat.
Panitia Pesparawi Nasional XIV Yan Makabori, menyebut 4 hal mendasar pemilihan maskot Pit the Conductor, salah satunya sebagai lambang daerah provinsi Papua Barat.
Burung Kasuari berkarakter mandiri dan berani dan juga karakter orang asli Papua (OAP) yang bernafas dengan puji-pujian kepada Tuhan.
“Tahun 2025 persis satu abad peradaban Papua yang diletakkan Isak Samuel Kijjne tahun 1925 di Miei kabupaten Teluk Wondama,” ujar Makabori.
“Kami harap karakter ini mensukseskan Pesparawi sebagai cerminan masyarakat dan pemerintah provinsi Papua Barat,” singkatnya.
(RED/NN)
