MANOKWARI – Persatuan Olahraga Dayung Seluruh Indonesia (PODSI) Provinsi Papua Barat, menatap dua babak kualifikasi Pra PON.
Babak kualifikasi Pra PON di dua tempat, 5-12 Agustus di Jimbaran Bali dan bulan November di Cipule Jawa Barat, dengan total 45 nomor.
Pelatih Dayung Papua Barat Yan Agus Rumbewas, menyiapkan 40 atlit untuk dua ajang tersebut. Ia mengaku persiapan atlit saat ini sudah 85 persen.
“Dua nomor Standup Pedlleboarding putra-putri, Slalom dan empat nomor Kayak putra-putri serta satu nomor Beach Rowing, itu kita siap untuk tujuh nomor lomba di Bali,” ujarnya di Manokwari, Rabu (12/7/2023).
Setelah itu tim dayung Papua Barat fokus untuk kualifikasi 39 nomor lomba di Bandung, Jawa Barat. Diantaranya Kano, Rowing dan juga nomor Dragon Boat.
Hanya saja persiapan tim dayung terbentur minimnya dukungan anggaran. Selain itu para atlit juga tidak berada dalam satu tempat penampungan.
“Atlit ada yang tinggal di BLK dan ada yang tinggal di rumah masing-masing. Kami masih melobi dukungan anggaran. Selain pemerintah, kami juga cari sponsor dari luar,” bebernya.
Selain pusat pelatihan, hal penting lainnya adalah bagaimana memelihara kondisi atlit. Sebab para atlit dayung membutuhkan 6.000 kalori untuk memenuhi program latihan setiap hari.
“Saat ini kita hanya mampu mengontrol kalori atlit yang hanya sekira 2000-2500 kalori. Yang kita bisa hanya menjaga kondisi mereka sekarang,” paparnya.
Yan mengaku bisa saja tim dayung Papua Barat hanya fokus pada beberapa nomor unggulan tergantung dukungan anggaran. Padahal, cabang olahraga ini sangat berpotensi untuk menyumbang medali.
Saat PON XX Papua lalu, tim dayung Papua Barat menyumbang tiga mendali, satu Perak dan dua Perunggu. Capaian itu diakui sedikit menurun dari PON sebelumnya di Jawa Barat 2016.
(RED/NN)
