Dukungan Dua Periode Dominggus Mandacan Berkumandang di Raker I Byak

Wakil Ketua I Komite I DPD RI Dr. Fhillep Wamafma, SH., M.Hum., C. L. A. (Foto : ELS)

RAJA AMPAT – Dukungan untuk Gubernur Papua Barat Drs. Dominggus Mandacan, M.Si berkumandang saat Rapat Kerja ke-I Suku Byak di kampung Yensawai, Distrik Batanta, Raja Ampat belum lama ini.

Salah satu hasil rapat oleh para Mananwir (kepala Suku Biak), Binsyowi dan seluruh peserta Kawasa (Masyarakat) Biak 13 kabupaten/kota Papua Barat mendukung Dominggus Mandacan kembali memimpin Papua Barat 2024-2028.

Soal dukungan dua periode dinilai wajar menjelang tahun politik. Ia menilai tak ada salahnya suku Byak menyuarakan dukungan sejak sekarang.

Keputusan dukungan politik dipastikan melalui rapat terbatas namun dinamika diskusi berkembang termasuk hubungan emosional menempatkan aspirasi dukungan dua periode kepada Dominggus Mandacan.

Gubeenur Papua Barat Drs. Dominggus Mandacan saat hadir di Raker I Byak. (Foto : ELS)

Dari Raker itu diyakini keputusan politik masyarakat Byak untuk Papua Barat ke depan sudah sangat jelas. Dukungan para Mananwir diharapkan melibatkan seluruh masyarakat Byak ikut andil dalam berbagai bidang pembangunan.

Rapat kerja berlangsung Kamis 5-6 Mei menghasilkan dokumen yang akan disosialisasikan kepada masyarakat Biak yang ada di Wilayah Provinsi Papua Barat.

Wakil Ketua I Komite I DPD RI Dr. Fhillep Wamafma, SH., M.Hum., C. L. A menerangkan tujuan utama Raker adalah mempersatukan masyarakat Biak Papua Barat, sekaligus menguatkan lembaga adat.

Selain itu Suku Byak harus menjadi contoh dan barometer, di mana Papua tak hanya didiami satu suku yang punya kewajiban untuk bangun Papua.

Mansonanem Byak Dr. Fhillep Wamafma (kiri). (Foto : ELS)

“Suku Biak berkumpul dan berbicara tentang Papua. Bukan untuk merusak dan bukan untuk bersaing tetapi untuk membangun Papua”, ujar Mansonanem Dr. Fhillep Wamafma, Selasa (10/5).

Ia menegaskan Suku Byak hadir di Papua Barat untuk bersaing dengan suku lain tetapi ingin membantu pemerintah daerah dalam rangka mewujudkan program pembangunan.

“Sekarang di Raja Ampat kita bangun, semua di daerah Papua Barat kita turut membantu. Oleh sebab itu tidak perlu ada multi tafsir keberadaan suku Byak dalam agenda rapat kerja”, singkatnya. (ELS/NN)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!