Ini Kata Pemilik Ulayat Soal Penyisiran Aparat di Tambang Emas Wasirawi

Kepala Suku Sejarah Wasirawi Serphus Mosyoi. (ELS)

MANOKWARI – Kepala Suku Sejarah Wasirawi Serphus Mosyoi meminta satu hal kepada aparat kepolisian di Manokwari. Ia minta penyisiran lokasi Tambang Emas Wasirawi tidak menimbulkan kepanikan.

Serphus mencontohkan kecelakaan yang merenggut nyawa pekerja tambang belum lama ini di kali Wasirawi.

“Ada isu penyisiran sehingga membuat pekerja panik dan turun beramai-ramai dari lokasi,” sebutnya, Jumat (24/3/2023).

Menurut dia penyisiran oleh aparat kepolisian lebih tepat kepada para pengusaha tambang gelap yang masuk tanpa izin pemilik ulayat.

Ia menyarankan agar penyisiran nanti tak lupa berkordinasi dengan mereka sebagai pemilik ulayat.

“Maksud saya ini agar diatur baik ke depan. Ketika isu penyisiran, pekerja panik dan akhirnya terjadi kecelakaan. Ini yang mau kita hindari karena berdampak pada hilangnya nyawa manusia,” terangnya.

Selain koordinasi, Serphus meminta polisi menindak tegas para pengusaha yang masuk tanpa izin. Mereka dinilai sebagai pengusaha gelap yang memanfaatkan kekayaan alam di lokasi itu.

“Kita punya dua koperasi adat berbadan hukum lengkap. Pengusaha diwajibkan masuk ke lokasi melalui kami,” tegasnya.

Serphus berharap izin pertambangan rakyat (IPR) yang dinantikan segera terwujud guna mengatur pengelolaan tambang emas Wasirawi.

“Agar masyarakat adat kami juga menikmati hasil sebagaimana mestinya,” singkatnya.

Seperti diketahui polisi mengamankan 46 orang terkait aktivitas tambang emas Wasirawi, akhir tahun 2022. Tiga puluh empat orang kemudian ditetapkan sebagai tersangka dan kasusnya kini masuk tahap II di Kejaksaan Negeri Manokwari.

(ELS/NN)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!