MANOKWARI – DPR Papua Barat mengusulkan calon siswa Tamtama Otsus TNI AD yang tak lolos seleksi tahun ini diakomodir untuk penerimaan berikut.
Wakil Ketua IV DPR Papua Barat Cartenz Malibela mengatakan proses rekrutmen saat ini masuk tahap tingkat provinsi. Dengan demikian sulit untuk mengakomodir para casis yang tak lolos seleksi.
“Tidak mungkin mereka masuk, sekarang solusinya bagaimana?. Kami usulkan siapkan mereka untuk penerimaan gelombang berikut, tentu sesuai kebijakan anggaran,” ujarnya kepada wartawan, Senin (7/11/2022).
Dirinya mengaku rencana pertemuan dengan Pangdam XVIII/Kasuari dan jajaran telah disampaikan, namun terkendala agenda kesibukan yang cukup padat.
“DPR juga agenda reses sehingga banyak yang tak hadir dalam pertemuan ini. Dari pihak TNI, Kasdam juga sedang bertemu KASAD. Tetapi saya ditemui Asisten Kasdam, intinya menunggu hasil proses seleksi tingkat provinsi,” bebernya.
Salah satu kendala rekrutmen adalah anggaran yang cukup terbatas. Sebab, 500 kuota dibagi 250 Otsus dari provinsi dan 250 reguler dibiayai pusat. Sementara setiap kabupaten menanggung besaran anggaran Rp.1 miliar.
Cartenz pada prinsipnya siap mendorong aspirasi kebijakan anggaran untuk mendukung proses seleksi, terutama mengakomodir para casis yang tak lolos.
Seleksi penerimaan Casis Tamtama Otsus TNI AD sejak 1 September hingga 7 Oktober 2022. Dari 500 kuota awal, hanya 20 casis yang dinyatakan lolos sehingga berdampak pada aksi demo.
“Keterbatasan anggaran ini lah yang membuat adik-adik kita gagal. DPR Papua Barat, menunggu waktu audiance bersama Pangdam Kasuari. Kami bahas bersama seperti apa solusinya,” singkatnya.
Cartenz ditemani Wakil Ketua Fraksi Otsus Dominggus Urbon dan Sekretaris Fraksi Otsus Sergius Rumsayor bertemu 33 Casis Tamtama Otsus TNI AD yang tak lolos seleksi. Dalam pertemuan itu sejumlah casis menyampaikan kekecewaan akibat tak lolos. (ELS/NN)